Prediksi PSG vs Bayern Munchen di Final Liga Champions 2020, Skema Berbeda Thomas Tuchel-Hansi Flick
Prediksi PSG vs Bayern Munchen di Final Liga Champions 2020, Adu Taktik Thomas tuchel-Hansi Flick
Penulis: Gigih
Editor: Sri Juliati
![Prediksi PSG vs Bayern Munchen di Final Liga Champions 2020, Skema Berbeda Thomas Tuchel-Hansi Flick](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelatih-paris-saint-germain-jerman-thomas-tuchel-memberi-isyarat-selama-pertandingan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Bayern Munchen akan berhadapan dengan wakil Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) dalam gelaran Final Liga Champions, Senin (24/8/2020) pukul 02.00 WIB.
Bermain di Estádio do Sport Lisboa e Benfica di Kota Lisbon, Portugal, keduanya berpeluang mengakhiri musim ini dengan treble apabila menjadi juara Liga Champions musim ini.
Sebelum menyaksikan final panas dini hari nanti antara PSG vs Bayern Munchen, sosok pelatih dari kedua kesebelasan, yakni Thomas Tuhcel dari PSG dan Hansi Flick dari Bayern Munchen, harus mendapatkan apresiasi khusus jelang laga ini.
Baca: Link Live Streaming TV Online SCTV, PSG vs Bayern Munchen di Final Liga Champions, Akses Sini
Baca: Prediksi Susunan Pemain PSG vs Bayern Munchen Final Liga Champions: Duel Perang Bintang Antarlini
Baik Thomas Tuchel maupun Hansi Flick adalah dua pria berkebangsaan Jerman, tidak heran maka kita akan melihat laga final yang berbeda.
Keduanya adalah pelatih yang sangat mengandalkan transisi.
Alih-alih penguasaan bola, kecepatan transisi adalah cara kedua pelatih untuk ‘membunuh’ pertandingan sejak awal laga.
Mari membedah sosok Thomas Tuchel, Manajer PSG.
Usianya masih sangat muda, 46 tahun, menjadi pelatih Borussia Dortmund kemudian PSG di Paris, ia menggantikan Unai Emery yang dianggap gagal mengontrol ruang ganti.
Tantangan yang dihadapi Tuchel sejak awal tidaklah mudah.
Ia harus menjadi sosok yang bisa mengontrol ruang ganti, terutama pemain bintang seperti Neymar, Edison Cavani atau sosok Mbappe.
Cara Tuchel menjaga ruang ganti sebenarnya adalah kunci kesuksesan PSG musim ini.
Tidak terdengar lagi pertikaian antar pemain atau kejadian yang merusak hegemoni tim.
Selain itu, ia tidak ragu memberikan kesempatan untuk para pemain muda tampil.
Misalnya Thilo Keherer (23), Mitchel Bakker (20), Colin Dagba (21) dan yang terbaru masuk ke skuat utama seperti Xavi Simmons (17) dan Abdoulaye Kamara yang masih berusia 15 tahun yang mulai dijajal di tim utama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.