Peran Mikel Arteta saat Arsenal Kalahkan Liverpool, Berikan Kepercayaan Penuh Kepada Pemain
Ulasan dan pelajaran yang bisa dipetik dari kemenangan Arsenal atas Liverpool di ajang Community Shield, bagaimana peran besar Mikel Arteta.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Ini adalah waktunya Mikel Arteta beraksi dalam panggung terelit Benua Biru, Premier League.
Kini, sejak Arsenal ditangani Mikel Arteta perubahan demi perubahan mulai terasa.
Baca: Arsenal Juara Community Shield, Trofi ke-2 Mikel Arteta dalam 8 Bulan
Baca: Melihat Potensi Arsenal di Liga Inggris 2020-2021 Usai Kalahkan Liverpool Final Community Shield
Statistik mencatat, dalam 15 laga bersama Arteta, Arsenal hanya kebobolan 12 gol, atau 0,8 gol per laga, selaion itu, jumlah tembakan lawan ke gawang Arsenal berkisar diantara 12, 5.
Catatan tersebut jauh lebih baik dibandingkan ditangani Emery, dengan jumlah laga yang sama, Arsenal kebobolan 29 gol atau 1,45 gol per laga, dan jumlah tembakan dari lawan per laga adalah 15,8.
Raihan Arteta juga lebih baik dibandingkan Jurgen Klopp di awal menangani Liverpool.
Performa itu lah yang saat ini tengah dipertahankan oleh Arteta dan skuat The Gunners -julukan Arsenal- saat menghadapi Liverpool dalam ajang Community Shield.
Yang membedakan Mikel Arteta dengan Arsene Wenger atau Unai Emery tidak hanya soal taktik, tetapi dia mengenal timnya lebih baik untuk bisa menjalankan dan mengatur formasi sesuai dengan kekuatan timnya.
Arteta realistis, mengetahui bahwa Arsenal tidak seperti Manchester City yang bisa memainkan sepakbola indah dari pemainnya, ataupun Liverpool dengan gegenpressingnya di bawah Jurgen Klopp.
Oleh sebab itu, pengalaman selama menjadi pemain, serta komunikasi yang baik dengan pemain menjadi kunci Arteta untuk membangkitkan Arsenal.
Dia memiliki visi dan karakter sendiri dari permainan Arsenal, sehingga tidak perlu meniru jejak pendahulunya.
Pergeseran yang dilakukan Mikel Arteta
Arsenal pada dasarnya sudah memiliki skuat mempuni, apalagi di barisan lini depan.
Meskipun saat itu, lini belakang masih memiliki celah.
Mikel Arteta sedikit merubah posisi Aubameyang yang bermain di sisi kiri, dengan atau tanpa Lacazette yang bermain lebih kesamping.