Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Perjalanan Menarik Rui Costa Berseragam AC Milan, Beri Harapan Palsu Lazio di Detik Terakhir

Nama Manuel Rui Costa sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar klub asal Italia, AC Milan.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Perjalanan Menarik Rui Costa Berseragam AC Milan, Beri Harapan Palsu Lazio di Detik Terakhir
instagram/paso.doble_
Eks punggawa andalan AC Milan, Manuel Rui Costa 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Manuel Rui Costa sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar klub asal Italia, AC Milan.

Sosok pemain idola Milanisti pada awal tahun 2000-an tersebut dikenal sebagai salah satu pemain berbakat yang lahir di tanah Portugal.

AC Milan cukup beruntung pernah diperkuat oleh Rui Costa tepatnya mulai tahun 2001 sampai dengan 2006.

Torehan 11 gol dan 46 assist dalam 192 penampilan mewarnai perjalanan Rui Costa bersama Rossoneri.

Baca: Tiga Hal Penting Dibalik Kemenangan AC Milan atas Monza, Proyek Menjanjikan Tim Rossoneri

Mantan pemain Timnas Portugal tersebut juga mampu membantu AC Milan beberapa gelar bergengsi di San Siro.

Mulai dari Liga Champions, Liga Italia, Coppa Italia, Super Copa Italia, hingga Uefa Super Cup.

Berbicara mengenai kisah perjalanan kepindahan Rui Costa ke AC Milan ternyata menyisakan cerita yang menarik.

Berita Rekomendasi

Hal itu terjadi ketika Rui Costa hampir saja berlabuh bersama Lazio sebelum akhirnya menerima tawaran dari AC Milan pada detik terakhir pada bursa transfer kala itu.

Dilansir Bongda, Rui Costa sendiri merupakan pemain berbakat yang ditemukan oleh sang legenda Portugal, Eusebio.

Benfica merupakan tim yang menjadi tempat Rui Costa belajar bermain si kulit bundar sejak kecil.

Hingga pada masanya ia akhirnya mampu menembus skuat utama Benfica tatkala ia berusia 18 tahun.

Dalam suatu waktu, Rui Costa pernah melontarkan sebuah keinginan untuk merumput bersama Benfica hingga akhir karirnya.

Baca: Tanggapan Menarik Stefano Pioli Seusai Kemenangan Telak AC Milan Lawan Monza

Hal itu dibuktikan ketika 3 pelatih datang dan pergi pada 3 tahun pertama ia masih mampu bermain di skuat utama Benfica.

Hanya saja keinginan Rui Costa tersebut harus sirna ketika Benfica mengalami kebangkrutan pada suatu titik.

Menyikapi kondisi tersebut, Benfica harus mampu menyeimbangkan neraca keuangan kembali di tengah situasi sulit pada saat itu.

Nama Rui Costa yang saat itu digadang-gadang menjadi pemain terbaik yang dimiliki Benfica terpaksa harus dijual untuk mendapatkan uang segar demi finansial klub.

Rui Costa yang saat itu masih berusia 21 tahun.

Pada hari dimana ia terpaksa dilego oleh sang klub, Rui Costa menyempatkan diri untuk menggelar acara perpisahan.

Diceritakan bahwa Rui Costa berjalan di sekitar stadion kebanggaan Benfica.

Baca: Bus Benfica Kena Lemparan Batu, Julian Weigl dan Rekan Setimnya jadi Korban

Lalu, bertepuk tangan kepada penggemar dan melemparkan kemejanya ke tribun.

Sebelum akhirnya ia harus pergi dengan linangan air mata.

Saat itu, Rui Costa berpeluang pergi ke Barcelona untuk bergabung dengan skuat asuhan Johan Cruyff.

Hanya saja pada akhirnya, Rui Costa lebih memilih melanjutkan karier ke Italia, dimana Fiorentina menjadi destinasi karier selanjutnya.

Salah satu alasan sederhana Rui Costa memilih Fiorentina karena ia berpeluang memiliki menit bermain yang lebih banyak.

Fiorentina akhirnya mau mengeluarkan uang sebesar 6 juta euro untuk memboyong Rui Costa dari Benfica.

Uang sebanyak itu dinilai Rui Costa akan mampu membantu menstabilkan keuangan Benfica yang pada saat itu tengah dilanda kesulitan.

Tercatat, Rui Costa membela tim Fiorentina selama 7 tahun mulai 1994-2001.

Rui Costa hanya mampu membawa Fiorentina memboyong dua gelar Coppa Itala dalam kurun waktu tujuh tahun tersebut.

Baca: Demi AC Milan dan Milanisti, Brahim Diaz Siap Berikan yang Terbaik

Walaupun belum dapat membantu timnya meraih trofi Liga Italia.

Rui Costa seakan-akan mampu menemukan kebahagiannya selama berkostum Fiorentina.

Bahkan, pada penggemar La Viola memberikan panggilan khusus kepada Rui Costa dengan sebutan "Pangeran Florence".

Kebersamaan Fiorentina dan Rui Costa akhirnya harus selesai.

Sang pemain kelahiran Portugal tersebut memutuskan untuk mencari klub baru dalam karir sepak bolanya.

Kabar hengkangnya Rui Costa dari Fiorentina akhirnya terdengar oleh manajemen Parma.

Parma yang saat itu diperkuat oleh para pemain bintang seperti Gianluigi Buffon hingga Hernan Crespo menaruh minat untuk memboyong Rui Costa.

Gelontoran uang sebesar 43 juta euro dengan gaji 5 juta euro per tahun.

Saat itu, Carlo Pallavicino selaku agen Rui Costa sedang naik pesawat ke kota asalnya di Faro untuk menyakinkan bahwa tawaran tersebut sangat bagus.

Baca: Hasil Uji Coba AC Milan vs Monza: Brahim Diaz Lakoni Debut Perdana, Rossoneri Menang 4-1

Rui Costa ternyata merasa enggan dengan menggelengkan kepala saat mendengarkan rekomendasi agennya.

Karena Rui Costa belum siap secara penuh untuk berpisah dengan Fiorentina.

Jika Rui Costa harus berpisah dengan Fiorentina, tempat yang ingin ia tuju hanyalah AC Milan.

Rui Costa memahami bahwa pelatih Fatih Terim dalam waktu bersamaan juga dikabarkan akan merapat ke AC Milan.

Jadi, kehadiran Fatih Terim menjadi salah satu alasan lain Rui Costa ingin hijrah ke AC Milan.

Keinginan Rui Costa pindah ke AC Milan ternyata tidak semudah yang ia bayangkan.

Silvio Berlusconi yang saat itu menjabat sebagai Presiden AC Milan dikabarkan enggan mengeluarkan biaya tinggi untuk merekrut sang pemain.

Agen Rui Costa menyikapi hal tersebut dengan memutuskan ia beralih ke opsi lain, Lazio.

Saga transfer Rui Costa saat itu akhirnya justru berbalik arah ketika Lazio menjadi klub yang berpeluang besar mengamankan jasa sang pemain.

Pallavicino selaku agen akhirnya memutuskan untuk pergi ke Roma untuk membicarakan peluang transfer tersebut.

Sang agen berencana untuk bertemu secara langsung dengan Sergio Cragnotti selaku Presiden Lazio pada masa itu.

Baca: Jadwal Big Match AC Milan di Liga Italia 2020/2021: Lawan Inter Milan, Lazio, hingga Juventus

Kejadian yang tidak disangka akhirnya dimulai ketika Pallavicino memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan tersebut.

Dalam tidurnya, Pallavicino secara sengaja mematikan ponselnya agar tidur nyenyak pada malam tersebut.

Dinihari berikutnya, Pallavicino akhirnya bangun dan menyempatkan membuka telepon.

Betapa mengejutkan ketika Pallavicino melihat 40 pesan sms di ponselnya.

Isi pesan tersebut itu intinya menyampaikan bahwa wakil presiden AC Milan, Adriano Galliani berhasil membujuk Berlusconi.

Bujukan yang dimaksud adalah Berlusconi bersedia untuk mengeluarkan uang banyak untuk memboyong Rui Costa.

Tentu saja, Pallavicino sangat senang dengan hal tersebut karena Rui Costa ingin hijrah ke AC Milan sejak awal.

Dalam situasi tersebut, sang agen tetap untuk memutuskan untuk bertemu dengan Presiden Lazio sebagaimana yang telah dijadwalkan.

Alih-alih pertemuan tersebut bertujuan untuk penandatanganan kontrak.

Pallavicino menemui Presiden Lazio hanya untuk menyampaikan bahwa Rui Costa telah memutuskan pindah ke AC Milan di detik-detik terakhir.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
13
9
2
2
20
9
11
29
2
Atalanta
13
9
1
3
34
16
18
28
3
Inter Milan
13
8
4
1
31
14
17
28
4
Fiorentina
13
8
4
1
27
10
17
28
5
Lazio
13
9
1
3
28
14
14
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas