Siksaan Terberat Bagi Suporter Yaitu Tidak Bisa Hadir Langsung ke Stadion kata Ketum The Jakmania
Dilanjutkannya kompetisi Liga 1 Indonesia memberikan kabar bahagia sekaligus kabar sedih bagi The Jakmania-suporter Persija Jakarta.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dilanjutkannya kompetisi Liga 1 Indonesia memberikan kabar bahagia sekaligus kabar sedih bagi The Jakmania-suporter Persija Jakarta.
Diky Soemarno, ketua umum The Jakmania mengatakan pihaknya memang menyambut sepak bola yang bangkit kembali setelah ditunda sejak pertengahan Maret lalu.
Namun, pihaknya bersedih karena suporter tidak bisa mendukung langsung tim kebanggaannya di lanjutan kompetisi, sesuai dengan aturan yang berlaku dari federasi, yang melanjutkan kompetisi tanpa penonton.
"Siksaan terberat bagi suporter yaitu tidak bisa hadir langsung ke stadion mendukung tim kebanggaannya. Meski begitu, kami berharap Persija bisa juara di musim ini. Kami ingin Persija mampu berbicara banyak meski kompetisi tanpa degradasi," ucapnya.
Diky mengatakan, The Jakmania harus siap menjalankan komitmen bersama untuk mematuhi protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 sangat berbahaya, termasuk untuk tidak hadir ke stadion dan tidak mengadakan nobar.
Lulusan sastra Jawa Universitas Indonesia tahun 2012 ini mengatakan sudah menghimbau koordinator wilayah seluruhnya untuk menahan diri tidak hadir ke stadion atau nonton bareng.
"Kami mengambil tindakan dengan penuh kehati-hatian. Mungkin ada yang bertanya, untuk zona hijau apakah bisa nonton bareng atau tidak?. Izin untuk itu tentu bukan dari kami, tetapi pemerintah setempat. Harus ada persetujuan dari pihak-pihak terkait termasuk kepolisian. Mereka harus izin tentunya, agar tidak ada masalah nantinya," tambahnya.
Tak harus ke stadion, Diky mengatakan masih ada cara untuk mendukung Persija. Pertama melalui doa untuk kebaikan Persija dan yang kedua menggalakkan merchandise (aneka cendramata klub), atau melakukan konser virtual untuk sedikit membantu keuangan klub.
Namun, bagian terpentingnya saat ini menurutnya adalah mematuhi protokol kesehatan dan tidak menyulitkan Persija nantinya, artinya, suporter tidak boleh memaksakan diri untuk datang memberikan dukungan langsung ke tempat latihan, hotel pemain atau ke stadion atau di luar stadion yang dapat mengganggu Persija.
"Suporter harus patuh pada protokol kesehatan. Saat ini memang sosialisasi teknis belum ada untuk korwil (koordinator wilayah). Kami juga masih menunggu keputusan federasi tentang suporter ke depannya, apakah hukumannya jika ada nobar atau ada izin," tuturnya