Tantangan Frank Lampard Meramu Strategi Chelsea, Optimalkan Peran Timo Werner dan Kai Havertz
Strategi Chelsea di Liga Inggris musim ini menghadirkan masalah dengan Timo Werner dan Kai Havertz yang nampak belum padu dengan strategi Lampard
Penulis: Gigih

TRIBUNNEWS.COM - Chelsea membuka laga perdana Liga Inggris 2020/2021 dengan raihan positif.
Tim asuhan Frank Lampard ini secara meyakinkan sukses mengalahkan tuan rumah Brighton and Hove Albion dengan skor 1-3 di American Express Stadium.
Kemenangan yang tentu sangat diharapkan untuk memberikan dampak positif untuk laga yang akan mereka jalani di Liga Inggris musim ini.
Baca: Hanya Cara Ini yang Bisa Buat Manchester United Juara Liga Inggris Musim Ini
Baca: Jadwal Liga Inggris Live Mola TV, Laga Perdana Duo Manchester dan Big Match Chelsea vs Liverpool
Pada pertandingan tersebut, Chelsea menurunkan dua pemain baru yang musim ini dan diharapkan menjadi andalan dengan ekspektasi besar musim ini : Kai Havertz dan juga Timo Werner.
Kedatangannya memang memberikan pengaruh positif, terutama adanya Timo Werner yang membuat Jorginho mencetak gol perdananya di laga ini melalui titik putih.
Tetapi, dalam pertandingan menghadapi Brighton and Hove, nampak adanya kesulitan bagi Frank Lampard dalam meramu timnya.
Chelsea mengubah formasinya menjadi 4-2-2–2, dengan mengakomodasi Kai Havertz dan juga Mason Mount untuk turun bersamaan.
Perubahan formasi yang mendasar dari musim lalu dimana Chelsea menggunakan tiga penyerang tentu membutuhkan adaptasi, baik secara permainan maupun penempatan posisi.
Dalam laga menghadapi Brighton, kesulitan terbesar dari Lampard adalah mencari tandem bagi Timo Werner di lini depan.
Formasi baru ini membawa perubahan yang cukup siginifkan dimana Chelsea lebih banyak melepaskan bola direct ke depan, mengharapkan Timo Werner akan berlari dan memenangkan bola tersebut.
Permainan Chelsea yang berubah menjadi lebih direct ini, membuat The Blues lebih sedikit melepaskan umpan-umpan pendek yang menghibur dan kehilangan skema penguasaan bola yang musim lalu menjadi andalan.
Data dari Footballcritic menunjukkan Chelsea melepaskan 377 umpan sukses, berbanding 408 milik Brighton and Hove.
Dari segi penguasaan bola, The Blues menghasai bola sebanyak 48 persen, berbanding 52 milik Brighton and Hove.
Gol yang hadir dari Chelsea juga berasal dari serangan balik, dan transisi lambat dari Brighton membuat The Blues mendapatkan ruang.