TRIBUNNEWS.COM - Dua tahun berlalu sejak Bojan Malisic mencetak gol penentu kemenangan saat Derby El-Clasico kontra Persija Jakarta pada pekan ke-23 Liga 1 2018.

Namun, bek Persib Bandung itu hingga kini belum bisa melupakan gol yang ia cetak di masa injury time.

Duel keduanya berlansung sengit sejak menit awal kick-off yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, 23 September 2018.

Baca: Pelatih Persib Setuju Aturan Lima Kali Pergantian Pemain, Tapi Bagaimana Aturan Mainnya?

Awalnya Persib unggul lebih dulu berkat gol Ezechiel N'Douassel pada menit ke-29.

Namun, gol tersebut dapat diimbangi Persija melalui Jaimerson saat perpanjangan waktu babak pertama.

Pada babak kedua, Jonathan Bauman mencetak gol kedua melalui titik penalti menit ke-60 dan mengubah skor menjadi 2-1.

Akan tetapi, lima menit berselang Persija berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui gol Rohit Chand.

Bojan Malisic menjadi mimpi buruk Macan Kemayoran malam itu seusai tandukannya melesat menjebol gawang yang dikawal Andritany Ardhiyasa.

Terlebih, gol pemain asal Serbia itu terjadi di detik-detik berakhirnya pertandingan.

Dikutip BolaSport dari laman resmi klub, Mali sapaan Bojan Malisic mengaku selalu teringat momen bersejarah tersebut.

"Ini momen yang sangat berarti dalam karier saya sebagai pesepakbola profesional. Saya akan selalu teringat ketika semua orang bersorak gembira menyambut kemenangan yang bersejarah ini. Luar biasa!" Kata Mali, Rabu 23 September 2020.

Lebih lanjut, Mali pun juga merasa senang karena tak menyangka para pendukung Persib tak melupakan gol yang ia ciptakan.

Ia juga mengapresiasi Bobotoh yang telah memilih golnya menjadi gol terbaik pada voting yang bertajuk '' Gul-gulan' pada beberapa waktu lalu.

"Saya selalu melihat momen ini diputar kembali di sosial media. Bahkan, beberapa waktu lalu ada polling yang memilih gol ini menjadi gol terbaik."

"Saya mengucapkan terima kasih untuk semua yang selalu memberikan dukungan," tutupnya.