Wawancara Eksklusif Widodo Cahyono Putro: Ada Doa di Balik Gol Terbaik di Piala Asia
Berikut petikan wawancara dengan Widodo yang berlangsung di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (24/9) sore.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Memang saat itu Kuwait baru saja menjuarai Piala Teluk (1996) ya. Tapi kami di bawah
pelatih Danurwindo telah mempersiapkan diri dengan baik.
Kami melakukan pemusatan latihan di Genoa, Italia untuk mematangkan pertandingan. Bahkan sebelum laga melawan Kuwait, kami uji coba di Jeddah melawan Arab Saudi namun kalah 1-3.
Selanjutnya kami ke Uni Emirat Arab untuk Piala Asia 1996. Saat itu pertandingan
pertama adalah melawan Kuwait dan kami bisa menahan mereka dengan skor 2-2.
Satu hari sebelum pertandingan, saya menonton laga Korea Selatan versus Uni Emirat
Arab.
Saat itu saya mendapatkan ketenangan dalam hati, dan pada malam harinya saya
berdoa, 'Tuhan, kalau memang Tuhan ingin memberikan sesuatu untuk saya, saya ingin
memberikan sesuatu bagi Indonesia di pertandingan besok'.
Ternyata doa saya dikabulkan Tuhan.
Ada pula sisi lainnya mengapa gol ini bisa terjadi, mungkin karena
saya fokus, apa yang saya pikirkan di malam hari, terjadi di pertandingan itu.
Spontanitas, refleks, keputusan cepat, saya ambil.
Saya menyadari kecepatan bola lebih cepat dari gerak badan saya, sehingga keputusan segera saya ambil. Jadi di malam hari itu, saya sudah memikirkan semua jenis peluang yang datang, saya membayangkan
arah datangnya bola, dan apa yang akan saya perbuat.
Semua sudah tertanam di otak saya untuk cepat mengambil keputusan dan memanfaatkan momen.