Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jelita Indriani Sari namanya tak asing di telinga para pecinta futsal di Indonesia. Wajahnya yang cantik ditopang dengan kualitasnya bermain futsal membuat kaum Adam banyak yang menggemarinya.

Prestasi terakhir, dara kelahiran Tangerang 24 tahun silam sukses merengkuh gelar juara Women Pro Futsal Leagues (WPFL) 2019 bersama tim Kebumen Angels.

Jelita sapaan akrabnya sempat bercerita awal mula mengenal futsal.

Lingkungan rumahnya yang banyak anak laki-laki dan bermain sepakbola membuat Jelita kecil juga ikut-ikutan bermain hingga akhirnya menjadi hobi.

Memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA) Jelita yang awalnya hanya sekadar hobi mulai fokus menggeluti dunia si kulit bundar dalam hal ini futsal.

“Waktu SMA saya baru mulai serius, kan ada ekstrakurikuler futsal jadi saya ikut itu. Di situ baru dah saya mulai fokus, latihan terus,” cerita Jelita dalam bincang santai di acara Superball Live, Rabu (7/10/2020).

Berkat kualitasnya bermain futsal, setelah lulus SMA Jelita langsung mendapatkan beasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi baik swasta maupun Negeri.

Saat menjadi mahasiswa, Jelita juga terus menempa kualitasnya bermain futsal. Hingga akhirnya pada 2015 dirinya dilirik tim futsal profesional putri, Bintang Timur Surabaya.

“Tahun 2015 itu jadi tahun perdana saya bermain di futsal profesional. Habis itu ke Lampung Angels (2016/2017), Pansa Bantul Jogja (2018) dan terakhir Kebumen Angels (2019),” kata Jelita.

Tahun ini WPFL tak digulirkan lantaran adanya pandemi Covid-19, Jelita berharap tahun depan kembali diadakan dan dirinya bisa kembali bermain.

Dalam kesempatan ngobrol santai tersebut, Jelita juga memberikan tips untuk para wanita yang ingin menjadi pemain profesional.

Selain percaya diri dan skill, menurut Jelita attitude juga jadi hal terpenting bagi para pefutsal wanita yang ingin benar-benar terjun ke dunia profesional.

“Tips dari saya nih untuk wanita-wanita di luar sana yang memang sudah hobi main bola atau futsal. Pertama kalian harus percaya diri, jangan ragu-ragu kalau memang benar mau terjun ke futsal,”

“Kedua harus bisa ningkatin skill individu dan fisik juga dan ketiga attitude. Ini yang paling penting, karena menurut saya attitude yang baik membuat kalian akan diterima di mana pun. Itu yang menunjang kalian, kalau attitude jelek mau mainnya sebagus gimana juga klub-klub jarang terima,” jelas Jelita.

Terakhir, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, Jelita juga mengajak dan mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mematuhi protokol kesehatan.

Karena menurutnya, hal yang terpenting saat ini yakni kesehatan. “Pesan saya buat pecinta futsal dan masyarakat Indonesia tetap jaga kesehatan, patuhi pemerintah. Mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker dan jangan lupa olahraga serta konsumsi vitamin,” pungkasnya