Inter Milan vs AC Milan, Derby Fantasista, Penentu Nasib Christian Eriksen-Hakan Calhanoglu
Inter Milan vs AC Milan, di liga Italia akan menjadi penentu dua fantatista Christian Eriksen dan juga Hakan Calhanoglu
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Laga inter Milan vs AC Milan akan sangat menentukan secara individu maupun tim.
Kedua tim akan bertemu dalam tajuk Derby Della Madoninna akhir pekan ini, dan bisa dipastikan semua mata akan tertuju bahkan hingga aspek paling detail dari pertandingan.
Peran individu dalam tim akan sangat terlihat dalam laga ini, dan kesalahan atau kecerdasan sekecil apapun akan terlihat dalam pertandingan ini.
Dan, 2 sosok yang sedang dalam sorotan besar menuju laga penuh gengsi ini, adalah gelandang cerdas Hakan Calhanoglu di AC Milan dan Christian Eriksen di Inter Milan.
Baca: Inter Milan vs AC Milan, Duel Raksasa Lukaku-Ibrahimovic, Nuansa Nostalgia Manchester United
Baca: Jadwal Inter Milan vs AC Milan Liga Italia - eks Tottenham Ini Frustasi, Penghias Bangku Cadangan
Tidak mudah bagi Christian Eriksen menembus skuat utama Inter Milan musim ini, posisinya masih sering digantikan oleh Niclo Bariella dan juga Stefano Sensi.
Situasi juga tidak lebih mudah bagi Eriksen, persaingan di sektor gelandang serang sangat terbuka, apalagi dengan kembalinya Radja Nainggolan, pun masih ada Roberto Gagliardini yang bisa mencuri tempat Eriksen.
Kondisi serupa dialami Hakan Calhanoglu, lini tengah AC Milan penuh dengan jajaran pemain berkualitas, bahkan bisa dikatakan memiliki kekuatan yang nyaris sama.
Bayangkan, Hakan Calhanoglu harus bersaing dengan nama-nama seperti Sandro Tonali, Brahim Diaz, Rafael Leao hingga Daniel Maldini.
Dua fantasista yang ironisnya posisinya sedang tertekan dengan banyaknya pemain baru, dan mempertaruhkan semuanya dalam Derby Della Madoninna nanti.
Tetapi, baik Christian Eriksen ataupun Hakan Calhanoglu kemungkinan besar akan diturunkan sejak menit awal, pengalaman dan pengaruh di lapangan kedua pemain tersebut akan sangat berguna dalam laga dengan tensi tinggi.
Christian Eriksen kemungkinan besar akan dikembalikan di posisi asalnya sebagai ‘nomor 10’ dalam skema 3-4-1-2.
Tugas gelandang asal Denmark ini memberikan pasokan bola kepada duet Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku, yang sejauh ini sudah mengemas masing-masing 3 gol.
Bukan hanya melayani keduanya, dalam pertandingan penuh derby, kecerdasan atau improvisasi di atas lapangan bisa mengubah hasil pertandingan.
Hal serupa akan diperankan Hakan Calhanoglu, dengan skema 4-2-3-1, tugas Calhanoglu mirip dengan Eriksen.
Bedanya, Calhanoglu juga harus berbagi peran dengan kedua sayap, seperti Brahim Diazatau Saelamekers.
Gelandang asal Turki ini, juga harus bermain melebar dan membagi posisinya apabila salah satu dari dua sayap tersebut melakukan cut-back ke tengah.
La Gazetta menjuluki pertandingan ini sebagai Fantatista derby, merujuk kepada peran Eriksen dan Hakan Calhanoglu.
Fantatista bukan hanya playmaker, namun pemain dengan kecerdasan di atas lapangan, yang memberikan dampak terhadap hasil pertandingan.
Seperti yang diungkapkan Jonathan Wilson, bahwa fantatista “tidak terlihat nyata, tetapi menentukan hasil,” itulah peran Eriksen dan Calhanoglu sebagai fantatista di laga derby.
Dan nasib mereka sama seperti yang diutarakan Jonathan Wilson, Eriksen dan Calhanoglu adalah hantu di lapangan, dan perannya dianggap sebelah mata.
Inilah yang membuat baik Eriksen dan Calhanoglu harus bekerja cukup keras untuk mendapatkan tempat di tim utama.
Membayangkan Eriksen dan Calhanoglu dipaksan bermain melebar dan memberikan ruang kepada gelandang yang lebih bertipe pekerja, jelas adalah penghinaan bagi pemain dengan intelejensia seperti Eriksen dan Calhanoglu.
Eriksen misalnya, harus diposisikan sebagai gelandang bertahan dalam laga menghadapi Benevento di pertandingan pertama Liga Italia.
Calhanoglu? dipaksa bermain melebar untuk memberikan ruang kepada Brahim Diaz, dan diharapkan membuat permainan menjadi lebih cepat.
Maka laga Inter Milan vs AC Milan akan sangat menentukan bagi Eriksen dan juga Calhanoglu, maka tidak heran jika pertandingan ini bisa disebut sebagai fantatista derby.
Dan jika salah satu dari keduanya melakukan kesalahan yang fatal, maka bisa dipastikan, tempat di tim utama tidak akan menjadi jaminan bagi dua gelandang cerdas penuh talenta ini.
(Tribunnews.com/Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.