Pemuda Jaya Harapkan Kejelasan Visi Asprov PSSI DKI Jakarta dalam Melakukan Pembinaan Sepakbola
Sebuah kritikan yang diberikan oleh CEO Pemuda Jaya, Erwin Wahyudin kepada Asprov (asosiasi provinsi) PSSI DKI Jakarta dinilai belum maksimal
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah kritikan yang diberikan oleh CEO Pemuda Jaya, Erwin Wahyudin kepada Asprov (asosiasi provinsi) PSSI DKI Jakarta yang dinilai belum maksimal dalam membina dan memajukan sepak bola DKI Jakarta.
"Sejak tahun 1998, bahasa tentang Jakarta Barometer sepak bola selalu berkumandang. Tapi sampai saat ini tidak kesampaian," ungkap Erwin Wahyudin, Senin (12/10/2020).
Tak mau asal bicara. Erwin menyinggung kegagalan tim sepak bola provinsi DKI Jakarta yang tak kunjung bisa meraih emas di Pekan Olahraga Nasional.
"Sudah empat periode tim sepak bola DKI Jakarta tak mencapai final. Ada baiknya semua intropeksi. Silahkan memberikan pandangan-pandangan yang baik untuk klub-klub di DKI Jakarta ini. Percuma kalau pengurus semuanya hebat-hebat tetapi tidak punya solusi untuk klub," tambahnya.
Selain itu, untuk kegiatan yang dibawah naungan Asprov seperti Liga 3 DKI Jakarta, Erwin berharap Asprov dapat lebih peka dan mempermudah setiap klub.
Menurutnya, jika serius dalam pembinaan, banyak yang bisa dilakukan.
"Misalnya masalah lapangan. Ada baiknya mereka bisa menyiapkan lapangan yang representatif. Jangan lapangan TNI terus yang dipakai," tuturnya.
Selain itu, ada lagi peran yang diharapkan olehnya bisa diperbaiki Asprov ke depannya.
"Sejauh ini, boro-boro mau bantu, kami kompetisi saja harus bayar, belum lagi sanksi dua kartu yang harus di depositkan dulu," tutupnya.
Erwin meyakani, jika pembinaan berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin DKI Jakarta akan berhasil di Pekan Olahraga Nasional (PON) suatu saat nanti.