Kisah Kepindahan Jens Petter Hauge ke AC Milan Dibongkar sang Ayah, Akui Idolakan Ibrahimovic
Kisah bergabungnya Jens Petter Hauge ke AC Milan diungkapkan oleh sang ayah, Jan Ingvald.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat kisah kesuksesan AC Milan memboyong Jens Petter Hauge dari Bodo/Glimt di bursa transfer musim panas kali ini.
AC Milan ssebelumnya memang terkesima terhadap penampilan Jens Petter Hauge saat dirinya masih membela Bodo/Glimt.
Pada kualifikasi Liga Eropa, AC Milan sendiri bahkan mengetahui sendiri bagaimana kualitas permainan yang dimiliki oleh pemain Timnas Norwegia itu.
Baca juga: Kisah Kepindahan Jens Petter Hauge ke AC Milan Dibongkar sang Ayah, Akui Idolakan Ibrahimovic
Baca juga: Prediksi Celtic vs AC Milan: Diogo Dalot, Brahim Diaz, dan Jens Petter Hauge Berpeluang Starter
Kecepatan dan ketajaman permainan yang dimiliki oleh Hauge saat beroperasi di sektor sayap kiri terbilang cemerlang.
Bahkan saat itu dirinya mampu mencatatkan satu gol dan satu assist saat Bodo/Glimt bersua dengan AC Milan.
Kondisi tersebut langsung membuat Rossoneri tak pikir waktu lama untuk mengungkapkan keinginan mereka memboyong Hauge.
Di sinilah kisah dari kepindahan sahabat Erling Haaland itu ke publik San Siro dikisahkan oleh ayah Hauge, Jan Ingvald.
"Saya tidak tahu sejak kapan AC Milan memiliki minat untuk mendatangkan Hauge, namun yang saya ketahui minat tersebut sudah untuk waktu yang lama," jelas Jan Ingvald, dikutip dari laman Sempre Milan.
Diakui oleh Jan Ingvald, sebelum AC Milan melayangkan tawaran kepada putranya, banyak klub-klub Eropa yang berkeinginan untuk mendapatkan jasanya.
Namun saat itu kabar tersebut hanya sebatas rumor saja.
“Ada begitu banyak klub yang dikaitkan dengan Jens pada tahun lalu. Karena itu, kami belajar untuk hidup dengan rumor dan spekulasi."
"Keluarga kami selalu bertemu dengan Aneke yang berpengetahuan luas tentang permintaan kami dan apa yang kami butuhkan. Jens 100 persen fokus pada pekerjaannya di Bodo dan tidak terpengaruh oleh minat klub lain," tambahnya menambahkan.
"Malam sebelum dia berangkat ke Milan untuk bernegosiasi, saya bertanya apakah sulit untuk memilih di antara berbagai klub yang terlibat. Dia menjawab tanpa ragu-ragu: 'Ayah, saya memilih Milan'.
"Jadi saya segera merasakan semacam kedamaian internal karena saya merasa dia siap untuk langkah selanjutnya dalam karirnya."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.