Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Superskor

Kurniawan: Cepat Merasa Puas dan Star Syndrome Jadi Musuh Pemain Muda

Tak sedikit pemain yang mengalami star syndrome lalu lupa dengan tujuan hidupnya sebagai pesepakbola profesional.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kurniawan: Cepat Merasa Puas dan Star Syndrome Jadi Musuh Pemain Muda
SUPER BALL/FERI SETIAWAN
Asisten Pelatih Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto (kanan) menyiapkan peralatan latihan jelang gelaran Piala AFF 2018, di Jakarta, Selasa (6/11/2018). Indonesia tergabung dalam Grup B yang juga berisi tim Thailand, Singapura, Timor Leste, dan Filipina. SUPER BALL/FERI SETIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era saat ini sangat mudah bagi pesepakbola muda yang baru saja menorehkan prestasi untuk menjadi tenar atau mendapatkan simpati publik melalui sosial media.

Bagi eks pemain Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto hal tersebut justru bisa jadi bumerang bagi pemain muda yang tak pintar dalam mengelolanya.

Baca juga: Penilaian PSSI Atas Kinerja Shin Tae-yong di Timnas U-19 Indonesia

Bahkan ia menyebut, tak sedikit pemain yang mengalami star syndrome lalu lupa dengan tujuan hidupnya sebagai pesepakbola profesional.

“Sekarang ini saat muda kebintangan mereka sudah ada, mau tidak mau yang jadi musuh pemain muda kita itu star syndrome. Kadang kan pemain muda masih labil, ini yang menghancurkan mereka,” kata Kurniawan, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Hasil Polesan Shin Tae-yong, Timnas U-19 Indonesia Tak Terkalahkan di Lima Laga Terakhir

Untuk bisa menguasai hal itu, Kurniawan mengimbau kepada para pemain muda Indonesia untuk tetap merasa tidak puas dan terus memotivasi diri sendiri.

Pekerjaan rumah ini juga seharusnya diterapkan para pelatih muda, di mana bukan hanya skill dan teknik saja yang dilatih tapi mental pemain juga sangat perlu dilatih.

Baca juga: Kabar Hangat Seputar Bagus Kahfi: Datang ke Markas Ajax Amsterdam, Terima Kasih ke FC Utrecht

Berita Rekomendasi

“Fakta lain banyak pemain kita yang tidak bisa melangkah lebih jauh karena sudah merasa nyaman. Tentu saja ini jadi pekerjaan rumah pembina usia muda bahwa sepakbola tidak hanya sekadar tentang teknik dan taktik tapi yang lebih dari itu bagaimana di usia muda sudah dikenalkan faktor eksternal,”

“Mereka juga harus bisa memotivasi diri sendiri untuk bisa main di level sepakbola yang lebih tinggi,” jelas pelatih Sabah FA tersebut.

Baca juga: Fakta-Fakta Para Pemain Keturunan di Timnas U-19 Indonesia: Kontribusi Gol Hingga Aksi Ciamik

Di samping itu, hal lain yang tak kalah pentingnya untuk mengasah kualitas pemain muda yakni dengan cara mendapatkan menit bermain yang lebih.

Kompetisi jadi cara yang tepat untuk bisa mengembangkan mental bertanding dan kualitas pemain itu sendiri.

“Di kompetisi atau pertandingan itu sangat berbeda dengan di latihan, Kompetisi itu akan dihadapkan dengan situasi yang benar-benar nyata. Kalau latihan saat salah bisa stop, kalau di pertandingan mereka dituntut berpikir untuk mengambil keputusan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
29
21
7
1
69
27
42
70
2
Arsenal
28
15
10
3
52
24
28
55
3
Nottm Forest
28
15
6
7
45
33
12
51
4
Chelsea
28
14
7
7
53
36
17
49
5
Man. City
28
14
5
9
53
38
15
47
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas