"Terlalu dini untuk berbicara tentang finis di peringkat kedua, ada lima pertandingan tersisa, pertandingan tingkat tinggi melawan lawan yang lebih kuat dari kami."

"Cara kami menang di Zenit, bukan hanya kemenangan tapi cara kami bermain, tapi kami sekarang ada di lima pertandingan final," ujar Clement.

Menghadapi Lazio, Clement mengaku kualitas tim asuhan Simone Inzaghi benar-benar tidak bisa dipandang sebelah mana.

"Kami tahu Lazio adalah tim hebat dengan banyak kualitas, seperti yang kami lakukan melawan Zenit, kami harus melakukan yang terbaik dengan antusiasme kami."

"Keinginan kami untuk memberikan yang maksimal, berkat ini kami akan dapat melakukan hal-hal khusus."

"Pemain membuktikannya tahun lalu, pekan lalu, segalanya mungkin, tapi kami juga tetap realistis," ucap Clement.

Lazio memang mendapatkan momentum usai meraih kemenangan atas Dortmund.

Setelah terseok-seok di Liga Italia, kemenangan di Liga Champions menghasilkan hal positif dengan Acerbi dan kawan-kawan sukses mengalahkan Bologna dengan skor 2-1.

Immobile seolah kembali menemukan sentuhan midasnya di kotak penalti. Ia kembali mematikan dalam momen-momen krusial nan menentukan bagi Lazio.

Golnya menghadapi Dortmund dan Bologna adalah wujud betapa berbahayanya Immobile di depan gawang.

Immobile bukanlah pemain yang mudah dikawal. Itu kelebihannya. Ia akan 'menghilang' di tengah kerumunan pemain belakang lawan, sebelum tiba-tiba muncul dan mencetak gol.

Ini yang harus diantisipasi oleh Brandon Mechele dan Federico Ricca, dan dipastikan ini akan menjadi duel menarik dari dua tim penuh kejutan di Liga Champions musim ini.

Perkiraan susunan pemain

Club Brugge

Ethan Horvath; Clinton Mata, Brandon Mechele, Federico Ricca, Eduard Sobol; Rits, Hans Vanaken, Siebe Schrijvers; Noa Lang, Krepin Diatta,Youssouph Badji

Lazio

Pepe Reina; Luis Felipe, Hoedt, Acerbi; Andreas Pereira, Marco Parolo, Milinkovic-Savic, Dani Cataldi, Joaquin Correa; Ciro Immobile, Caicedo

(Tribunnews.com/Gigih)