Persebaya Surabaya Klub yang Paling Rugi kata Azrul Ananda, Kok?
Persebaya Surabaya sudah menyatakan sikap meminta kompetisi musim ini dihentikan total, itu disampaikan setelah PT LIB mengumumkan akan menggulirkan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya sudah menyatakan sikap meminta kompetisi musim ini dihentikan total, itu disampaikan setelah PT LIB mengumumkan akan menggulirkan lanjutan kompetisi musim ini awal tahun 2021.
Di luar sikap tegas itu, Persebaya juga menyebut bahwa musim ini menjadi musim tidak mengenakkan .
Bahkan, Presiden klub Persebaya, Azrul Ananda saat diwawancarai secara virtual dalam rangkaian acara Ulang Tahun ke-31 Harian Surya, menyebut bahwa Persebaya termasuk klub paling rugi tahun ini.
"Kalau dibilang paling rugi, Persebaya termasuk paling rugi tahun ini, rugi bukan dari faktor finansial," kata Azrul Ananda, Selasa (10/11/2020).
"Kami menyongsong musim 2020 ini dengan ambisi tinggi. Kami dan suporter Persebaya tahu, kami punya target juara tahun ini," tambahnya.
Langkah untuk bisa mencapai itu, diucapkan Azrul cukup terang dengan modal juara pra-musim Piala Gubernur Jatim 2020.
"Jadi kami sudah siap, secara manajemen kami lebih matang, secara tim kami sudah lebih cerdik dalam menyiapkan tim," jelas Azrul.
Termasuk juga soal finansial, dijelaskan suami Ivo Ananda itu, manajemen tim berjuluk Bajul Ijo itu sudah membuat rencana matang dengan berbagai kemungkinan sepanjang musim.
"Tapi kemudian, baru main dua kali, terus pandeminya datang," ucap Azrul penuh kekecewaan.
Kondisi semakin parah, setelah Azrul menilai banyak keputusan PSSI juga PT LIB dibuat kurang baik.
Satu diantaranya adalah keputusan dua kali menunda kompetisi dengan ketidak pastian yang membuat tim semakin berada pada kondisi sulit.
"Seharusnya dibuat lebih baik di awal pandemi sehingga klub Liga 1 tidak terkatung-katung seperti sekarang. Kenapa saya sebut demikian, karena tidak bisa berbuat apa-apa," kata Azrul.
Kondisi tidak pasti, diutarakan Azrul membuat klub serba kebingungan.
Bahkan, Persebaya dan mayoritas klub yang semula sudah kembali berlatih akibat keputusan awal PSSI akan memulai kompetisi bulan Oktober lalu, diliburkan lagi hingga waktu yang belum ditentukan.
"Mau gini gak bisa, mau gitu gak bisa, karena kami takut nanti dibuat kayak gini, ada itu, tiba-tiba jadi, atau tiba-tiba gak jadi lagi," paparnya.
Tidak hanya dari sisi prestasi, ia menjelaskan bahwa musim ini sejatinya menjadi musim pembenahan dari sisi manajemen tim.
"Secara perusahaan, sebenarnya Persebaya itu kakinya sudah jejek berdiri tinggal bagaimana menyusun ke depannya. Karena awal saat Persebaya diakuisisi dimulai dengan sangat minus," katanya.
"Tahun ini seharunya kami bisa menuju titik nol, atau deket-deket dengan titik nol, tapi harus riset lagi, riset lagi ini dipersulit dengan ketidak pastian," tambah Azrul.
Akan berbeda kondisi jika PSSI memutuskan secara tegas kompetisi musim ini dihentikan total sejak awal pandemi lalu.
Semua klub kontestan, disebut Azrul, akan lebih pasti membuat program tim, termasuk juga pengaruhnya terhadap rencana anggaran.
"Misal di bulan April itu ditegaskan stop, ini sudah bulan November, Januari-Februari mendatang kami sudah bisa menata langkah baru yang lebih jelas untuk tahun depan," tegas Azrul.
Namun, hingga saat ini PSSI dan PT LIB masih ngotot ingin tetap melanjutkan kompetisi musim ini di tahun depan.
"Ini masih menunda yang kemarin, jadi kami belum bisa memikirkan yang 2021, jadi anggaran tahun ini bisa dobel," tutur Azrul.
Tidak hanya dobel, Azrul menegaskan bahwa dengan penundaan hingga tahun depan, klub kembali menemui kondisi sulit.
"Rumit dari sisi kontrak sponsor, kontrak pemain, dan berbagai komitmen yang harus dilakukan klub dengan berbagai pihak," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kompetisi Ditunda Tahun Depan, Azrul Ananda: Persebaya Termasuk Klub Paling Rugi Tahun Ini, https://jatim.tribunnews.com/2020/11/10/kompetisi-ditunda-tahun-depan-azrul-ananda-persebaya-termasuk-klub-paling-rugi-tahun-ini.
Penulis: Khairul Amin
Editor: Januar AS