Belum Move On, Jurgen Klopp Tak Terima Liverpool Disingkirkan Atletico Madrid dari Liga Champions
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp mengakui masih belum menerima kenyataan timnya disingkirkan Atletico Madrid dari Liga Champions musim lalu.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp mengakui masih belum menerima kenyataan timnya pernah disingkirkan Atletico Madrid di babak 16 besar Liga Champions musim lalu.
Apalagi kekalahan yang diderita pasukan Jurgen Klopp terjadi di markas kebanggaan Liverpool, Stadion Anfield.
Setelah tertinggal agregat satu gol tanpa balas pada leg pertama, misi comeback diusung Liverpool pada pertemuan kedua.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 9, Manchester United Temukan Sosok Kapten pada Bruno Fernandes
Hanya saja ambisi Liverpool menuntaskan misi tersebut gagal setelah Atletico Madrid justru yang berhasil comeback.
Tim asuhan Diego Simeone tersebut membuat suporter The Reds menangis usai mencuri kemenangan 3-2 di kandang Liverpool.
Kekalahan tersebut secara tidak langsung membuat Liverpool harus terhenti langkahnya dan gagal mempertahankan mahkota gelar juara Liga Champions musim lalu.
Ketika mengingat momen kekalahan itu, Jurgen Klopp masih belum bisa menerima kenyataan tersebut.
Apalagi saat itu pandemi Covid-19 yang mulai menyebar ke berbagai belahan dunia menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.
"Saya bangun senin pagi (9 Maret) dan mendengar informasi tentang penutupan sekolah dan universitas Madrid," ujar Klopp dalam sebuah film baru 'The End of The Storm" dilansir Marca.
Baca juga: Sentuhan Magis Antonio Conte Bersama Inter Milan Belum Setaji Juventus dan Chelsea
"Kami memiliki pertandingan Liga Champions yang sangat penting melawan Atletico Madrid,".
"Dan kami kedatangan lima sampai enam ribu orang dari Madrid ke pertandingan besok, itu sama sekali tidak masuk akal,".
Pelatih asal Jerman menyebut situasi pelik tersebut bukanlah hal mudah untuk ditangani.
Ditambah, Klopp mengaku cukup marah dengan cara tim lawan memenangkan pertandingan.
"Sangat sulit malam itu untuk sekedar mempersiapkan pertandingan sepak bola, untuk meminta pemain melakukan segala hal untuk memenangkan, tanpa mengetahui apa yang terjadi esok harinya," jelas Klopp.