TRIBUNNEWS.COM - Bomber Juventus, Alvaro Morata mengakui bahwa dirinya kerapkali dibikin frustasi oleh VAR (video assistant referee).

Bisa diibaratkan striker Juventus itu sangatlah berjodoh dengan VAR.

Sejak berseragam klub raksasa Liga Italia itu lagi pada musim ini, Alvaro Morata sering melihat upayanya mencetak gol dianulir wasit setelah melakukan review VAR.

Baca juga: 7 Klub Potensial Tujuan Cristiano Ronaldo Jika Putus dari Juventus: Klub China Hingga Tim Medioker

Baca juga: Tak Jadikan Paulo Dybala Starter di Juventus Adalah Penghinaan, New Messi Cocok ke Barca-Real Madrid

Puncak 'kedekatan' yang dimiliki oleh Alvaro Morata terjadi pada pertandingan Liga Champions kala bersua dengan Barcelona, Kamis (29/10/2020).

Saat itu Juventus kalah 0-2 dari Barcelona di kandang sendiri dalam matchday 2 Liga Champions.

Tidak tanggung-tanggung, pada pertandingan itu Morata melihat tiga golnya dianulir wasit via VAR.

Di menit ke-15, Morata divonis offside saat berlari mengejar umpan terobosan Juan Cuadrado kendati dia kemudian berhasil menaklukkan kiper Barcelona, Neto, dengan dua kali upaya.

Berselang 15 menit, gol Morata dianulir VAR lagi.

Morata divonis sudah offside lagi saat meneruskan umpan silang Cuadrado.

Di menit ke-57, hattrick dianulirnya gol Morata oleh VAR menjadi genap.

Morata mengakui bahwa keseringan golnya dianulir oleh VAR membuatnya merasa frustasi.

"Saya sekarang memiliki 13 gol yang dianulir oleh VAR dengan terjebak offside," terang Alvaro Morata, dikutip dari Football Italia.

"Andai badan saya dan kaki saya lebih kecil, maka hal itu tak terjadi. Di Liga Champions (lawan Barcelona), bahu saya 40 cm dibelakang Lenglet,"

"Namun di sisi lain, saya memiliki gol yang dianulir karena siku saya. Saya tidak mengerti mengapa VAR melakukan itu, seolah saya mencetak gol menggunakan lengan," terang striker asal Spanyol itu.