AC Milan yang Sekarang Layaknya Rossoneri 21 Tahun Silam, Tapi Ibrahimovic Cs Beda Kondisi
Demetrio Albertini mengkjlaim AC Milan yangs ekarang mengingatkannya pada saat Rossoneri kampiun Liga Italia musim 1998/1999.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi AC Milan yang sekarang sama seperti saat Rossoneri meraih gelar Liga Italia musim 1998/1999.
Penilaian akan sepak terjang klub Liga Italia, AC Milan itu disampaikan oleh mantan pemainnya, Demetrio Albertini.
Penampilan AC Milan dalam mengawali kampanye Liga Italia musim ini terbilang menawan.
Baca juga: AC Milan Lepas Castillejo & Colombo dengan Status Berbeda, Rossoneri Tak Ingin Kehilangan Berlian
Baca juga: Deretan Bek yang Bakal Dipinang AC Milan, Mulai Ozan Kabak, Matteo Lovato, hingga Kristoffer Ajer
Dari tujuh Gironata yang telah dimainkan, Zlatan Ibrahimovic cs mampu mengemas lima kemenangan plus dua hasil imbang.
Belum tersentuhnya AC Milan dengan kekalahan di gelaran Serie A, membuat tim asuhan Stefano Pioli kini menduduki puncak klasemen alias Capolista dengan koleksi 17 poin.
Apa yang dipertontonkan oleh Rossoneri pun mengundang banyak decak kagum maupun komentar berbagai kalangan.
Satu di antara yang buka suara atas sepak terjang Setan merah Italia itu ialah Demetrio Albertini.
Menurut mantan pemain AC Milan itu, Rossoneri yang sekarang mengingatkannya pada tim saat masih ditangani oleh Zaccheroni.
"AC Milan yang sekarang mengingatkan saya saat mereka mampu meraih titel gelar Liga Italia musim 1999," terang Demetrio Albertini, dikutip dari laman Milannews.
"Kami berhasil memenangkan Scudetto dengan kejutan yang sebelumnya tidak diprediksi sama sekali."
Namun tetap saja, Albertini menilai terdapat banyak perbedaanA C Milan yang sekarang maupun saat Clash 99.
Saat masih ditangani oleh Zaccheroni, AC Milan banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Revolusi formasi dilakukan dalam permainana AC Milan. Rossoneri yang identik lewat skema 4-4-2 kemudian diubah menjadi 3-4-2.
Imbasnya, perubahan yang dialami oleh AC Milan, membuat sejumlah pemain kelabakan dalam memainkan peran mereka.