Dalam Sebuah Pertandingan Wajar Jika Sebelumnya ada Psy War kata Miftah Anwar Sani
Pemain bertahan Persita Tangerang, Miftah Anwar Sani tak peduli jika lawannya menebarkan perang urat saraf (psy war) sebelum pertandingan.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemain bertahan Persita Tangerang, Miftah Anwar Sani tak peduli jika lawannya menebarkan perang urat saraf (psy war) sebelum pertandingan.
Menurutnya, perang urat saraf adalah hal wajar dalam sepak bola.
Hanya saja, sebagai pemain bertahan, bek bernomor punggung 14 ini selalu siap menghentikan pergerakan lawan.
"Tak masalah ada perang urat saraf di luar. Namun saat bertanding nanti, bola boleh lewat tapi tidak orangnya," ucap Miftah.
Miftah menjelaskan, ungkapan tersebut sedikit bernada candaan tapi itu adalah prinsip dasar seorang bek.
Uniknya, Miftah justru menebar candaan ini kepada rekannya yang membela Persib Bandung, Frets Butuan.
"Jika Frets mampu melewati saya, saya akan kena ejekan olehnya, tentu saya tak mau itu terjadi. Memang pada dasarnya, saya menerapkannya kepada pemain lawan yang lain. Siapa pun bek tak mau terlewati oleh lawan. Spesial kepada Frets, karena dia adalah rekan saya dan teman terdekat saya, jadi saya tak mau terlewati olehnya," tutup Miftah.
Miftah sendiri harus bersabar untuk berkompetisi di Liga 1 Indonesia, karena kompetisi direncanakan digulirkan Februari 2021 mendatang.