Pemain Filipina Berdarah Jerman Ini Mengaku Dikontak Klub Indonesia
Selama berkarier sebagai pemain, Stephan Schrock hanya membela empat klub saja.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Nama Stephan Schrock memang sudah tidak asing bagi pecinta sepak bola di Filipina.
Selain dirinya sukses mendatangkan beberapa gelar untuk klub, ia juga berhasil menyabet pemain terbaik Liga Filipina dua tahun berturut-turut.
Baca juga: Hal Ini Bikin Wesley Sneijder Kaget Saat Bertemu Langsung Bagus Kahfi
Hal itulah yang membuat banyak klub ingin meminangnya meski usia Stephan Schrock sudah tidak muda lagi.
Saat ini Stephan Schrock sudah berusia 34 tahun dan berencana masih akan bermain untuk beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Bursa Transfer Pemain Juventus di Liga Italia: Cristiano Ronaldo Memutuskan Bertahan
Bagi yang belum tahu Stephan Schrock merupakan pemain berkebangsaan Filipina yang mempunyai garis keturunan dari Jerman.
Klub yang dibelanya adalah United City FC, tim yang sebelumnya bernama Ceres Negros.
Dimana selama bermain untuk klub tersebut, selama berturut-turut selama empat tahun, Stephan Schrock selalu persembahkan satu gelar.
Ia mengakui bahwa sebelumnya ia pernah dihubungi oleh tim Indonesia yang berniat mendatangkannya.
Bahkan kedua belah pihak sempat berdiskusi terkait perpindahan.
Hanya perpindahan tersebut urung terjadi dan Stephan Schrock pun enggan menyebutkan klub Indonesia mana yang sempat menghubunginya.
Soal masa depannya, ia masih belum memutuskan akan pergi atau menetap.
Hanya yang pasti saat ini adalah banyak klub yang menghubunginya untuk membajak ia dari United City FC.
"Kita lihat apa yang akan terjadi nanti. Banyak sekali tim yang tertarik. Untuk saat ini belum ada lagi tawaran dari Indonesia. Saat musim kemarin ada dan sempat berdiskusi. Namun mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan nama klubnya," ucapnya saat dihubungi oleh Bolasport.com, Senin (16/11/2020).
Selama berkarier sebagai pemain, Stephan Schrock hanya membela empat klub saja.
Hal itu karena ia merupakan pemain yang menjunjung tinggi keluarga, di mana pun ia bermain maka klub tersebut ia anggap sebagai kekuarga.
Karena dianggap sebagai keluarga, ia selalu berusaha untuk memberikan sesuatu, termasuk gelar untuk klubnya.
"Saya adalah seorang yang menjunjung tinggi keluarga. Saya hanya bermain 4 tim yang berbeda sepanjang karier saya. Dimanapun itu, saya suka merasa seperti di rumah dan selalu membantu klub untuk mendapatkan sesuatu," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.