Argentina Berduka atas Meninggalnya Diego Maradona, Terapkan Tiga Hari Berkabung Nasional
Tangis pecah di mana-mana di Argentina. Meninggalnya Diego Maradona mengingatkan kembali akan kondisi saat Evita Peron meninggal.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya Diego Armando Maradona menyisakan kepedihan bagi publik Argentina.
Begitu berdukanya, Pemerintah Argentina pun menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari setelah sang legenda menghembuskan nafas terakhirnya.
"Presiden Argentina telah memerintahkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk mengenang kepergian Diego Armando Maradona," tulis pernyataan dari Pemerintah Argentina seperti dikutip dari TYC Sports.
Presiden Argentina, Alberto Fernandez, juga mencuitkan foto ketika dia dan Maradona saling berpelukan.
Baca juga: Kronologi Sakit Diego Maradona yang Meninggal di Usia 60 Tahun: Keluar Masuk Rumah Sakit Sejak 2015
“Anda membawa kami ke puncak dunia. Anda membuat kami sangat bahagia. Anda adalah yang terhebat dari semuanya. Terima kasih karena telah hadir di dunia ini, Diego. Kami akan merindukanmu selamanya,” tulis sang presiden dalam akun Twitter-nya.
"Semua pintu di negeri ini terbuka untuk Diego," tutur Fernandez dalam sebuah dialog lanjutan dengan TYC Sports.
Baca juga: Mengenang Diego Maradona, Pernah Tampil di Piala Dunia U-20 1979 dan Jebol Gawang Timnas Indonesia
Wakil presiden Argentina, Cristina Fernandez, juga turut menyuarakan kepedihannya atas kepergian Maradona.
"Banyak sekali kepedihan. Seorang yang hebat telah meninggalkan kita. Selamat jalan Diego, kami cinta kamu. Pelukan besar kepada seluruh keluarga dan mereka yang ditinggalkan," cuitnya sembari memasang foto Maradona mengangkat Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Memasuki 2020, kondisi Diego Maradona memang memburuk.
Tiga hari setelah merayakan ulang tahun yang ke-60, pemilik nama lengkap Diego Armando Maradona itu dilarikan ke rumah sakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter yang merawat Maradona mengungkapkan bahwa ia mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma.
Tim dokter yang dipimpin oleh Dr Leopoldo Luque kemudian melakukan operasi terhadap Maradona pada awal November.
Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah mewah di Tigre, Buenos Aires, untuk menjalani masa pemulihan dengan dikelilingi oleh sanak keluarganya.
Namun, Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung pada Rabu (25/11/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diego Maradona Meninggal, Argentina Terapkan Masa Berkabung Nasional"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.