Arti Diego Maradona bagi Napoli: Identitas, Agama, dan Dewa dari Kota Naples
Arti Diego Maradona bagi Napoli, Si Pemilik Gol Tangan Tuhan sebagai identitas, agama dan dewa bagi tim yang berasal dari kota Naples
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Diego Maradona memiliki arti yang sangat mendalam bagi klub elite Liga Italia, Napoli.
Bagi Napoli, klub yang berasal dari Kota Naples itu, Diego Maradona merupakan identitas sekaligus dewa bagi mereka.
Bahkan tak jarang Maradona juga disebut sebagai agama bagi kehidupan klub yang berbasis di Stadion Sao Paolo Stadium tersebut.
Baca juga: Jadi Sosok Penting dalam Sejarah Klub, Diego Maradona Bakal Diabadikan Jadi Nama Stadion Napoli
Baca juga: Gegara Kalah dari AC Milan, Ruang Ganti Napoli Bergolak Hebat, Mertens Cs Musuhi Gennaro Gattuso
Sebagimana yang diketahui, legenda sepakbola Argentina itu menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (26/11/2020) pada tengah malam WIB.
Diego Maradona tutup usia setelah menjalani perawatan sejak awal November 2020 akibat penyumbatan pembuluh darah di otak.
Ia meninggal pada usia 60 tahun.
Bagi dunia sepak bola, nama Maradona tentu tak asing lagi, sejumlah prestasi mampu ia sumbangkan. Baik untuk level klub maupun pribadinya sendiri.
Hingar bingar kejayaan seorang Diego Maradona diikuti dengan kontroversi lewat penggunaan narkoba maupun minum-minamn beralkohol.
Meskipun demikian, daya tarik kepada seorang Digo Maradona tak luntur sama sekali.
Arti mendalam sosok Maradona dimiliki bagi semua orang pendukung setia Napoli.
Diego Armando Mardona merupakan pemain yang mampu menghantarkan klub berjuluk Il Partenopei itu merungkuh trofi Liga Italua musim 1986/1987.
Maradona bergabung dari Barcelona ke Napoli pada tahun 1984. Saat itu Napoli berhasil menebus pemain Timnas Argentina itu dengan banderol 13 juta euro.
Walau pada musim perdananya Maradona tak bisa langsung mendongkrak prestasi Napoli, namun di musim berikutnya Il Partenopei menjelma menjadi tim yang kompetitif.
Dalam gelaran Liga Italia 1985/1986, Napoli berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir.