'Jalan Ninja' Seorang Maradona: Sos Eterno Diego!
Hari Rabu (25/11/2020) waktu Argentina, Diego Armando Maradona mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 60 tahun.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Mereka terpaut enam poin dari Juventus yang menjadi kampiun di musim tersebut.
Barulah pada musim 1986/1987, Napoli menjuarai Liga Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah klub mereka.
Napoli mengoleksi 42 poin, unggul tiga angka dari Juventus yang menjadi runner-up.
Kecintaan Napoli terhadap sosok Maradona pun berbalas oleh sang pemain.
"Saya tahu semua masalah yang mereka miliki. Orang-orang ini berkorban untuk membeli tiket. Mereka selalu ada, selalu ada. Itu yang membuat saya mengenal mereka sejak hari pertama, ” kata Maradona, dikutip dari laman Reuters.
“Mereka percaya pada saya, mereka memberi saya segalanya tanpa mengenal saya dan itu tidak bisa dilupakan.”
Pusaran Kaum Revolusioner
Selain di lapangan hijau, Maradona juga dikenal berpandangan "kiri". Ia kerap mengkritik kebijakan ekonomi Amerika Serikat dan sekutunya.
Dilansir dari Kompas.com tahun 2008, Maradona pernah mengatakan krisis ekonomi global akibat kebijakan yang keliru dari Amerika Serikat (AS), terutama rezim Presiden George W Bush.
"Masalah utama adalah akibat tindakan Amerika Serikat. Mereka menyatakan diri sebagai negara besar, sedangkan lainnya negara kecil. Mereka menentukan banyak hal, kemudian negara-negara kecil harus mengikutinya. Namun sekarang, setelah apa yang terjadi (krisis ekonomi di AS), datanglah saatnya bagi setiap negara untuk menentukan keinginannya sendiri," ungkapnya, seperti diberitakan Times India.
Maradona memang dikenal peduli dengan politik dunia. Dia juga sudah lama menentang Amerika Serikat, bahkan berteman dekat dengan Presiden Kuba Fidel Castro, yang merupakan lawan AS.
Dia juga berkawan dengan Presiden Bolivia Evo Morales, dan Presiden Venezuela Hugo Chaves. "Bersama Castro akan memiliki waktu yang kaya, meski kita baru menyapanya. Kami berbicara sepak bola, politik, bisbol. Kami juga membicarakan Amerika. Kami membahas sisi gelap dari imperialisme," akunya.
Dalam sebuah kesempatan, Diego Maradona mengatakan ingin bertemu dengan Presiden Iran (ketika itu) Mahmoud Ahmadinejad.
Keinginan tersebut disampaikan Maradona kepada diplomat Iran di Argentina, Mohsen Baharvand. "Saya sudah bertemu Fidel Castro dan Hugo Chavez. Kini, saya perlu bertemu presiden Anda. Saya ingin bertemu Ahmadinejad," katanya.