Duo Asing Main Tarkam Demi Jaga Kebugaran dan Cari Uang Makan
Seperti dua sahabat ini, Seydou Diakite asal negara Mali, dan Andreas Kossounou dari Pantai Gading.

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Tak terpungkiri, tidak adanya kompetisi sepak bola Indonesia hingga akhir 2020 ini membuat banyak pemain mencoba peruntungannya di tarkam.
Tak hanya sekedar menjaga kebugaran, tarkam juga menjadi ajang mencari pundi-pundi rupiah.
Bukan hanya untuk pemain lokal, bahkan pemain asing pun turut meramaikan turnamen tarkam.
Seperti dua sahabat ini, Seydou Diakite asal negara Mali, dan Andreas Kossounou dari Pantai Gading.
Tak sulit untuk mengenal mereka di lapangan. Ciri-ciri fisiknya tampak berbeda dari pemain lain, begitu juga dengan bahasa antar mereka.
Lewat tarkam, keduanya ibarat peribahasa sambil menyelam minum air, memanfaatkan tarkam untuk menjaga kondisi tubuh serta mencari uang.
"Lumayan untuk biaya hidup dan untuk dikirimkan kepada keluarga," tutur Seydou Diakite di Tangerang, Kamis (3/12/2020).
Diakite sendiri sejak 2017 lalu sudah berada di Indonesia dan sering mengikuti tarkam, apalagi saat tidak ada kompetisi sepak bola atau kala tidak ada kontrak dengan klub.
Sedangkan Andreas baru datang ke Indonesia tahun 2018 dan kini sedang mencari klub.
"Dengan bugar begini, kami pun siap untuk ikut tes di klub-klun Liga 1 Indonesia nantinya. Memang tarkam bukanlah kompetisi profesional, tetapi tarkam bagu pula menjaga kebugaran dan sentuhan bola," ujarnya.