Tua-tua Keladi, Zlatan Ibrahimovic Bongkar Rahasia Filosofi Kehidupannya
Makna peribahasa tua-tua keladi barangkali sangat cocok menggambarkan sepak terjang Zlatan Ibrahimovic sebagai pesepakbola profesional.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Ada sebuah peribahasa yang berbunyi tua-tua keladi yang bermakna semakin tua justru semakin menjadi-jadi.
Makna peribahasa itulah yang barangkali sangat cocok menggambarkan sepak terjang Zlatan Ibrahimovic sebagai pesepakbola profesional.
Dikala usianya sudah menginjak 39 tahun, performa Ibrahimovic masih terlihat prima dan bisa bersaing di level teratas.
Baca juga: Syarat Wajib AC Milan Bisa Raih Scudetto Musim Ini, Ibrahimovic: Rossoneri Harus Berani!
Sebagai contoh, pada musim ini saja performa Ibrahimovic mampu membantu AC Milan melanjutkan kegemilangannya musim lalu.
Peran seorang Ibrahimovic sebagai pemain berpengalaman membuat mentalitas berjuang dan sikap bertanding AC Milan berubah.
AC Milan seakan-akan terlihat susah dikalahkan pada musim ini baik tanpa Ibrahimovic maupun tidak di atas lapangan.
Di dua kompetisi yang berbeda, AC Milan sama-sama berhasil memuncaki klasemen.
AC Milan sejauh ini masih menduduki puncak klasemen dengan perolehan 27 poin dari 11 laga di Liga Italia.
Sementara, di kompetisi Liga Eropa ternyata AC Milan juga mampu lolos ke fase gugur dengan status juara grup.
Baca juga: Awal Datang Melatih AC Milan, Stefano Pioli Akui Pernah Selisih Paham dengan Rafael Leao & Calabria
Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan 12 - Theo Hernandez Lewati Capaian Striker Mentereng AC Milan
Khusus bagi Ibrahimovic, dirinya saat ini masih menjadi top skor utama AC Milan pada musim ini.
Pemain berkebangsaan Swedia itu telah mencetak 11 gol dan 2 assist dari 10 laga yanfg telah dilakoni.
Catatan itu mengindikasikan ketajaman seorang Ibrahimovic masih terjaga meski hampir menyentuh kepala empat.
Disinggung terkait rahasia performa primanya tersebut, Ibrahimovic mengaku berpegang teguh pada filosofi hidup yang ia miliki.
Ibrahimovic menyebut dirinya harus bekerja keras maka semua hasil kerja keras itu akan kembali dengan sendirinya.
"Saya banyak berlatih, filosofi saya adalah jika anda bekerja keras, semuanya akan kembali," ujar Ibrahimovic setelah menerima penghargaan Gazzeta Awards 2020, dilansir Sempre Milan.
"Pada usia tiga puluh saya merasa saya harus berbuat lebih banyak untuk merasa baik,".
"Kemudian saya memiliki orang-orang di sekitar saya yang membuat saya merasa lebih baik lagi," tukasnya menambahkan.
Jika ditelisik ke belakang, Ibrahimovic juga pernah menyampaikan dirinya terinspirasi sebuah film yang membuatnya bisa seperti sekarang.
Baca juga: Hasil AC Milan vs Bologna, Borong Gol Kemenangan, Ibrahimovic Ibaratkan Seperti Benjamin Button
Baca juga: Jadwal Bola Tengah Pekan: Tottenham vs Liverpool Liga Inggris, Inter Milan vs Napoli Liga Italia
Penyerang berdarah Swedia itu menganalogikan dirinya seperti pemeran utama dalam sebuah film berjudul "The Curious Case of Benjamin Button".
Perlu diketahui bahwa dalam film tersebut, Benjamin Button menjadi sosok pemeran utamanya.
Dimana, Benjamin Button yang diperankan oleh Brad Pitt terlahir dengan tampilan fisik seperti seorang laki-laki berusia 80 tahun.
Fase kehidupan yang dijalani oleh Benjamin Button justru terbalik.
Hal ini dikarenakan ketika Benjamin Button semakin besar justru sosoknya semakin terlihat muda.
Film itulah yang akhirnya menjadi inspirasi bagi Ibrahimovic dimana ia merasa semakin tua justru semakin menjadi-jadi performanya.
"Orang-orang mengatakan saya sudah tua dan lelah, tetapi saya baru saja seperti menjadi muda," ujar Zlatan Ibrahimovic.
"Aku seperti Benjamin Button, karena aku selalu muda dan tidak pernah tua," kata Ibrahimovic.
Meskipun usia Ibrahimovic sudah hampir menginjak kepala empat, namun penampilan dan insting golnya memang belum luntur sama sekali.
Tentu menarik untuk melihat bagaimana sepak terjang Ibrahimovic untuk membantu AC Milan kembali meraih kejayaannya pada musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)