Chemistry Segitiga Lini Tengah Real Madrid jadi Kunci Sukses Kegemilangan Zinedine Zidane
Trio lini tengah Real Madrid, Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro sukses menjalin hubungan menguntungkan untuk kesuksesan El Real.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Klub rakasasa sepak bola Liga Spanyol, Real Madrid memilki kiprah gemilang di berbagai kompetisi yang El Real ikuti dalam beberapa musim terakhir.
Mungkin, beberapa pihak penasaran terhadap resep jitu ramuan Zinedine Zidane yang mampu mengangkat Real Madrid ke kejayaan meriah berbagai gelar.
Satu di antara ramuan Zidane yang mungkin tak terlalu diperhatikan banyak pihak adalah keharmonisan lini tengah Real Madrid.
Baca juga: Menjelma jadi Kartu Andalan Real Madrid, Benzema Disanjung Zidane Setinggi Langit
Baca juga: Jadwal Lengkap Babak 16 Besar Liga Champions: Dua Sahabat Bertarung, City dan Madrid Main Terakhir
Di era Zidane, lini tengah Real Madrid seakan pakem milik tiga pemain.
Yakni Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro.
Dibawah asuhan Zidane, ketiganya seakan membentuk sebuah cinta segitiga yang kuat dan menguntungkan bagi lini depan dan belakang Real Madrid.
Bagi lini depan, peran trio lini tengah Madrid ini sangat kentara dalam melakukan distribusi bola.
Terutama bagi Luka Modric dan Toni Kroos yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi.
Dikutip dari transfermarkt, Luka Modric sukses menyumbang sejumlah gol dan asis selam berkarier di Real Madrid.
Dari total 362 laga yang telah dijalani Modric bersama Madrid, gelandang 35 tahun sukses mengemas 56 asis bagi gol rekan-rekannya.
Capaian yang cukup fantastis mengingat tugas utama gelandang asal Kroasia ini adalah untuk menjadi pendulum di lini tengah.
Tak hanya itu, Modric juag mampu memberi kontribusi gol kepada Real Madrid.
Tercatat, Modric sudah mencetak 24 gol selama berseragam Real Madrid.
Baca juga: HASIL Drawing Liga Champions - Bos Atalanta Malah Senang Jumpa Real Madrid di Babak 16 Besar
Sementara itu, andil Toni Kroos bagi kesuksesan Real Madrid juga terhitung tak kalah besar.
Diboyong dari Bayern Munchen di tahun 2014, Toni Kroos sukses mengemban ekspektasi tinggi yang disematkan kepadanya.
Terkenal sebagai maestro lini tengah Bayern dan Timnas Jerman, pecinta Real Madrid tentu mengharap hal serupa bakal terjadi di tim kecintaan mereka.
Sebagai pemain bintang, Kroos sadar permainannya di lapangan akan menunjukkan kualitasnya di mata publik tim Ibu Kota Spanyol.
Terbukti, torehan gol dan asis gelandang berusia 30 tahun ini sukses mengantar Real Madrid meraih kejayaan di berbagai kompetisi.
Selama kurang lebih enam musim bersama El Real, Toni Kroos suskes mengemas 20 gol.
Torehan asis Kroos bahkan mencapai tiga kali lipat jumlah golnya, dimana ia mengoleksi total 70 asis.
Kehadiran Modric dan Kroos di lini tengah tak akan seimbang tanpa peran Casemiro.
Sering dipandang sebelah mata, peran Casemiro sejatinya krusial bagi Real Madrid.
Tugas utama Casemiro adalah sebisa mungkin mencegat aliran bola lawan tak jatuh ke area pertahanannya.
Baca juga: Real Madrid Pecundangi Atletico Madrid, Panggung Kehebatan Pemain Sekelas Toni Kroos
Sebagai gelandang bertahan ulung, tak jarang Casemiro harus menanggung pekerjaan kotor untuk rekan-rekannya.
Tak melulu soal bertahan, Casemiro juga memberi andil bagi sektor penyerangan Real Madrid.
Sejak membela panji Real Madrid pada 2015 silam, Casemiro sudah mengemas torehan 26 gol dan 19 asis.
Keharmonisan cinta segitiga di lini tengah Real Madrid ini berimbas aliran trofi ke lemari juara El Real.
Terhitung sejak cinta segitiga ini tercipta, Real Madrid mampu menggondol 3 gelar Liga Champions, 2 gelar Liga Spanyol, 3 gelar Piala Dunia antarklub, dan sederet gelar lain.
(Tribunnews.com/Guruh)