Seputar Secarik Kuitansi di Heboh Isu Jual-Beli Posisi Manajer Timnas U-19 Indonesia
Transaksi yang tertera di secarik kuitansi itu ditandatangani Djoko Purwoko tertanggal 20 Juli 2020.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia, muncul isu jual-beli posisi manajer tim asuhan Shin Tae-yong itu.
Isu itu awalnya muncul di akun media sosial beberapa pihak pengkritisi persepakbolaan Indonesia setelah ada transaksi dalam mata uang dolar Singapura.
Transaksi yang tertera di secarik kuitansi itu ditandatangani Djoko Purwoko tertanggal 20 Juli 2020.
Djoko disebut sebagai perwakilan PSSI, yang menerima transaksi itu dari Achmad Haris, mantan sekretaris Sriwijaya FC.
Baca Juga: Alasan Pelatih Lechia Gdansk Tak Mainkan Egy Maulana Vikri Saat Lumat Cracovia
Di kuitansi itu tertulis uang 100.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 1 miliar untuk pembayaran pemesanan tiket masuk timnas Piala Dunia U-20 2021.
Dari kuitansi itulah kemudian muncul dugaan bahwa uang tersebut diberikan untuk melobi PSSI agar seseorang yang diperjuangkan bisa menjadi manajer Timnas U-19 Indonesia.
Saat ini, posisi manajer Timnas U-19 Indonesia masih dijabat rangkap oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Seseorang yang dimaksud dalam isu itu adalah Dodi Reza Alex Noerdin.
Timnas U-19 Indonesia saat ini akan mengikuti Piala Dunia U-20 2021 di Tanah Air.
Ada enam kota yang disiapkan menjadi tuan rumah perhelatan akbar itu, salah satunya di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, markas Sriwijaya FC.
Dodi Reza adalah mantan presiden Sriwijaya FC yang kini menjadi Bupati Musi Banyuasin.
Dia juga dikenal sebagai anak kandung mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Baca Juga: Buntut Kasus Wakil Piala AFC, Persipura: Ketua Umum PSSI Harus Hati-hati terhadap Exco
Di kertas penyerahan uang itu tertera tulisan pemesanan tiket Piala Dunia U-20 2021.
Kabar yang menyebut transaksi 100.000 dolar Singapura itu untuk kepentingan Dodi Reza menjadi manajer Timnas U-19 Indonesia dibantah Achmad Haris.
"Sekarang gini ya, yang tertera di kuitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis," kata Achmad Haris.
"Apa salah kalau mau berbisnis? Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain."
"Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kuitansinya," tegas pria yang saat ini menjadi pengurus klub Liga 2, Muba United.
Menurut Haris, tuduhan semacam itu di dunia persepakbolaan Indonesia sudah biasa.
"Saya bukan orang politik, ini paling cuma politik orang-orang yang tidak suka dengan Pak Dodi," tandas Haris.
Intrik Tak Suka PSSI
Djoko Purwoko juga memberikan tanggapannya terkait isu jual-beli atau lelang jabatan manajer Timnas U-19 Indonesia itu.
Djoko mengatakan isu jual-beli jabatan manajer yang tengah hangat dibicarakan sekarang ini berbau politik.
Baca Juga: AFC Tegur PSSI soal Wakil Piala AFC, Persija Akhirnya Dicoret dan Minta Maaf ke Persipura
"Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya."
"Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI. Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya," kata Djoko.
Djoko meyakinkan bahwa uang itu bertujuan untuk pemesanan tiket Piala Dunia U-20 2021.
Seperti halnya bantahan Achmad Haris, Djoko juga mempertanyakan apa ada yang salah dengan pemesanan tiket itu?
"Memangnya tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri dan pesan tiket Liga Champions."
"Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket," jelas Djoko.
"Sangat bohong. Itu orang-orang politik dari pihak yang tidak suka Pak Dodi dan Pak Ketum PSSI."
"Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, kurang lebih begitu saja, polanya sama," ungkap Djoko.
Guyon Biasanya Sampai Puluhan Miliar
Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa kabar yang tengah beredar di media sosial tersebut juga belum terbukti kebenarannya.
Baca juga: Seputar Isu Posisi Manajer Timnas U-19 Dijual, Banderol Miliaran, Pihak PSSI Tertawa
Diketahui bahwa ada bukti penyetoran kepada perwakilan PSSI di mana tertera nama Achmad Haris, dan yang menerima Joko Purwoko.
Isu yang berkembang adalah mantan sekertaris Sriwijaya FC, Achmad Haris tengah menyetorkan uang untuk menjadikan Dodi Reza Alex Noerdin yakni mantan bos Sriwijaya FC untuk jadi manajer timnas U-19 Indonesia.
Dengan berkembangnya isu tersebut Yunus Nusi tetap santai
Ia merespon dengan tertawa karena bukti tersebut belum tentu asli menurutnya.
"Hahahaha. Biasanya isunya sampai puluhan miliiar, tumben ini hanya Rp 1 miliar," kata Yunus Nusi kepada BolaSport.com, Sabtu (19/12/2020).
Namun saat ditanya lebih mendalam terkait kontroversi tersebut, pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu enggan berbicara banyak.
Baginya akan lebih bagus apabila ada bukti jelas dan pasti.
"Sudah puluhan tulisan tentang masalah itu seperti ini beredar. Tapi kami tidak pernah menanggapinya," ujar Yunus Nusi.
Menurutnya masalah yang tak perlu diperpanjang itu tak membutuhkan penjelasan lagi.
Isu seperti ini menurut Yunus Nusi tak akan ada habisnya menghampiri PSSI.
Apalagi ditengah kesibukan federasi untuk mempersiapan skuad timnas U-19 Indonesia menuju ajang dua tahunan tersebut.
"Hahaha. Tidak ah, PSSI sudah biasa dengan isu seperti ini. Jadi tidak butuh ada penjelasan dari kami," tuturnya.
Baca Juga: Alasan Dana White Tetap Jalankan Bisnis UFC di Tengah Pandemi COVID-19
Sementara itu, sampai saat ini untuk posisi manajer timnas U-19 Indonesia menuju Piala Dunia U-20 2021 masih dipegang oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Hal ini dilakukan karena PSSI masih mencari sosok yang tepat dan pas untuk menajer timnas U-19 Indonesia.
Ditambah PSSI tak ingin timnas U-19 Indonesia dijadikan tunggangan untuk kepentingan politik, sehingga sosok tersebut terus dicari.
PSSI Ambil Langkah Serius
PSSI sempat menanggapi kalem rumor terkait isu jual-beli posisi manajer Timnas U-19 Indonesia tersebut.
Belakangan, langkah serius diambil PSSI atas isu tersebut.
Baca juga: Seputar Isu Posisi Manajer Timnas U-19 Dijual, Banderol Miliaran, Pihak PSSI Tertawa
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan Badan Yudisial PSSI akan memanggil pihak-pihak terkait kabar jual-beli posisi manajer Timnas U-19.
Diketahui, beredar di media sosial sebuah tulisan berjudul ‘Skandal sepakbola akhir tahun, Iwan Bule dkk. Terima uang 100 ribu dolar Singapura’.
Disebutkan bahwa Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Achmad Haris telah memberikan uang sebesar 100 ribu dolar Singapura kepada pihak PSSI yang diwakili Djoko Purwoko.
Baca juga: Isu Posisi Manajer Timnas U-19 Dibanderol Miliaran, Pemerintah Tak Mau Intervensi PSSI Tapi
Uang tersebut untuk menjadikan Dodi Reza Alex Noerdin menjadi manajer Timnas U-19 yang akan tampil pada Piala Dunia U-20 2021.
Atas tulisan di medsos itu, PSSI akan memanggil orang-orang terkait. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, kata Yunus, juga mendukung langkah tersebut.
“Kedua orang tersebut akan dipanggil oleh Badan Yudisial. Ketua Umum PSSI juga mendukung,” kata Yunus Nusi seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Senin (21/12/2020).
“Sebenarnya secara lisan, PSSI sudah mendapat laporan dari Haris dan Djoko soal kasus ini. Namun, secara lembaga PSSI perlu mengklarifikasi secara resmi agar semua pernyataan bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Baca juga: Soal Kabar Jabatan Manajer Timnas U-19 Dilelang, Pengamat: Komite Etik PSSI Harus Turun Tangan
Lebih lanjut, Yunus Nusi meminta agar siapa pun tidak mudah menuduh dengan hal yang belum terbukti.
Ia berharap Badan Yudisial PSSI bisa mendapatkan informasi sebenarnya dari kedua belah pihak.
“Asas praduga tidak bersalah tetap harus dikedepankan. Anda tidak bisa menuduh seseorang dengan asumsi liar di media sosial. Itu sebabnya Badan Yudisial akan memanggil keduanya guna dimintai keterangan,” kata Yunus Nusi.
Dalam penjelasan sebelumnya, Ahmad Haris membantah dirinya terlibat jual-beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19. Menurutnya, kwitansi yang beredar dengan nominal 100 ribu dolar Singapura murni untuk pemesanan tiket Piala Dunia U-20.
“Sekarang gini, ya, yang tertera di kwitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis. Apa salah kalau mau berbisnis?" Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kwitansinya,” kata Haris.
Hal senada juga dikatakan Djoko Purwoko, bahkan ia menduga kabar jual beli jabatan manajer Timnas U-19 ini sengaja dimainkan untuk menjatuhkan nama Dodi Reza Alex Noerdin dan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.
“Sangat bohong (jual beli-jabatan). Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka pak Dodi dan pak Ketum PSSI. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama,” katanya.
PSSI Sebelumnya Kalem
Pada awal isu ini bergulir, pihak PSSI masih menanggapinya secara kalem.
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi berkomentar santai mengenai isu tersebut.
"Hahahaha. Biasanya isunya sampai puluhan miliiar, tumben ini hanya Rp 1 miliar," kata Yunus Nusi dilansir BolaSport.com, Sabtu (19/12/2020).
Namun saat ditanya lebih mendalam terkait kontroversi tersebut, pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu enggan berbicara banyak.
Baginya akan lebih bagus apabila ada bukti jelas dan pasti.
"Sudah puluhan tulisan tentang masalah itu seperti ini beredar. Tapi kami tidak pernah menanggapinya," ujar Yunus Nusi.
Menurut Yunus Nusi, kabar tak jelas semacam ini tidak perlu penjelasan karena sudah beberapa kali menyerang PSSI.
Baca Juga: The Jak Mania Tidak Masalah Persija Batal Berlaga di Piala AFC 2021
"Hahaha. Tidak ah, PSSI sudah biasa dengan isu seperti ini. Jadi tidak butuh ada penjelasan dari kami," ujarnya.
Sementara itu, sampai saat ini untuk posisi manajer timnas U-19 Indonesia menuju Piala Dunia U-20 2021 masih dipegang oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
PSSI masih mencari sosok yang tepat dan pas untuk manajer timnas U-19 Indonesia.
Sebagain Artikel Sudah Tayang di SuperBall.id dengan Judul "Inilah Kuitansi yang Bikin Heboh Jual-Beli Jabatan Manajer Timnas U-19 Indonesia"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.