Laporan Media Inggris, Arsenal Telah Bersiap Degradasi dari Liga Inggris
Media Inggris The Telepgraph, Arsenal tidak menganggap wacana degradasi sebagai candaan belaka. Beredar isu soal pemotongan gaji pemain sebanyak 25%.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan dari media Inggris mengungkapkan bahwa Arsenal telah bersiap untuk menghadapi degradasi.
Kiprah Arsenal di Liga Inggris 2020-2021 terbilang cukup buruk.
Pasalnya, sampai di pekan ke-14, Arsenal masih terdampar di papan bawah klasemen.
Pasukan Mikel Arteta itu sedang menghuni urutan ke-15 dengan unggul satu poin di atas Burnley yang memiliki satu pertandingan di tangan, serta hanya unggul tiga poin dari Fulham yang duduk di posisi ke-18.
Baca juga: Arsenal vs Chelsea Liga Inggris, Jangan Salah Langkah Lagi Arteta!
Baca juga: Boxing Day Liga Inggris Arsenal vs Chelsea, Gabriel Martinelli Kembali, Arteta Dapat Angin Segar
Fakta tersebut telah membuat banyak pihak, termasuk penggemar Arsenal sendiri, bergurau kalau The Gunners musim ini hanya akan bersaing untuk menghindari degradasi.
Akan tetapi, seperti dilansir BolaSport.com dari media Inggris The Telepgraph, Arsenal tidak menganggap wacana degradasi sebagai candaan belaka.
Laporan tersebut menyatakan kalau Arsenal telah merencanakan 'skenario kiamat' untuk turun ke kasta Championship.
Arsenal diklaim telah memasukkan klausul ke kontrak 'beberapa pemain' untuk pemotongan gaji otomatis sebesar 25 persen yang akan berlaku jika terjadi degradasi.
Baca juga: JADWAL Live Liga Inggris Arsenal vs Chelsea, Big Sam: The Gunners Rival West Brom dari Degradasi
Baca juga: Jadwal Arsenal vs Chelsea Liga Inggris, Ozil: Saya Berharap Bisa Bantu The Gunners
"Tidak jelas apakah angka pengurangan 25 persen, yang akan dihadapi beberapa pemain, adalah kebijakan seluruh skuad atau apakah salah satu dari mereka yang berpenghasilan lebih tinggi dapat terkena pemotongan yang lebih besar," tulis jurnalis The Telegarph, Matt Law, dalam laporan tersebut.
Klausul semacam itu adalah praktik umum di seluruh Liga Inggris, tetapi ditekankan bahwa klub-klub besar seperti Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur tidak pernah membuat perjanjian semacam itu di selama beberapa tahun terakhir.
Kasus seperti ini pernah terjadi di Chelsea pada musim 2015-2016.
Kala itu, Chelsea terdampar di urutan 16 klasemen saat kompetisi memasuki bulan Desember.
Akan tetapi, Chelsea dilaporkan tidak pernah memikirkan degradasi sehingga klausul seperti itu tidak diterapkan dalam kontrak pemainnya.
Tindakan Arsenal yang menerapkan pemotongan gaji pada pemainnya jika klub terdegradasi juga telah memunculkan anggapan bahwa The Gunners sudah memasuki era baru, sesuatu yang menurut Matt Law tidak pernah terjadi kala klub London Utara itu masih dilatih oleh Arsene Wenger.