Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Momentum AC Milan Hapus Dahaga Gelar Liga Italia, Juventus Terkikis, Inter Wajib Dapat Perhatian

Potensi besar AC Milan mengakhiri dahaga gelar sembilan musim Liga Italia, penampilan Juventus yang terus menurun, tapi Inter Milan juga berbahaya.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Momentum AC Milan Hapus Dahaga Gelar Liga Italia, Juventus Terkikis, Inter Wajib Dapat Perhatian
Miguel MEDINA / AFP
Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (kanan) menembak dan mencetak gol melewati kiper Slovenia Inter Milan, Samir Handanovic (2nd-L) selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AC Milan di stadion San Siro di Milan pada 17 Oktober, 2020. Miguel MEDINA / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Musim ini menjadi tahun yang tepat bagi AC Milan untuk memikirkan cara menghapus dahaga gelar mereka untuk meraih trofi Liga Italia.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa penampilan Juventus yang mulai terkikis membuat peluang AC Milan meraih Scudetto terbuka lebar.

Namun Il Diavolo Rosso juga tidak bisa mengesampingkan kekuatan tersembunyi yang dimiliki klub satu kotanya, Inter Milan.

Baca juga: HASIL Liga Italia: AC Milan Menang, Rossoneri Ulangi Catatan Barcelona 72 Tahun Silam

Baca juga: UPDATE HASIL KLASEMEN Liga Italia Tadi Malam: AC Milan Menang, Inter Milan Kena PHP, Juventus Merana

AC Milan di bahwa kendali Stefano Pioli sukses menutup tahun 2020 lewat hasil manis.

AC Milan mengakhiri tahun 2020 dengan menyegel Capolista alias pemuncak klasemen sementara Liga Italia lewat raihan 34 poin.

Terbaru AC Milan sukses mempertahankan mahkota puncak klasemen Serie A saat mengalahkan Lazio di Stadion San Siro lewat kedudukan 3-2, Kamis (24/12/2020).

Permainan padu nan solit menjadi kunci kesuksesan AC Milan di musim 2020/2021.

Berita Rekomendasi

Meski sering terdengar gaung akan Zlatan Ibrahimovic-sentris, namun hal tersebut hhingga kini tak terbukti nyata.

Tanpa kehadiran Zlatan Ibrahimovic sama sekali, AC Milan tetaplah kesebelasan yang digdaya untuk mengatasi ketatnya persaingan di Liga Italia.

Namun penampilan menawan AC Milan tak selars dengan kandidat kuat juara Liga Italia musim ini, Juventus.

Penyerang Portugal Juventus Cristiano Ronaldo bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus vs Fiorentina pada 22 Desember 2020 di stadion Juventus di Turin.
Marco BERTORELLO / AFP
Penyerang Portugal Juventus Cristiano Ronaldo bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus vs Fiorentina pada 22 Desember 2020 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Dalam analisis The Guardian dari Nicky Bandini, Juventus sudah terlempar dalam perburuan gelar musim 2020/2021.

Alasannya jelas, meski baru menelan satu kekalahan musim ini di ajang Liga Italia, namun permainan anak asuh Andrea Pirlo itu tidak konsisten.

Terlalu banyak laga yang berujung imbang menjadi satu di antara alasannya.

Musim ini saja dari 14 laga yang telah dilakoni, klub asal Turin itu telah membukukan enam hasil imbang dan sekali kekalahan.

Terbaru di pekan 14 Liga Italia, nasib nahas tak bisa hilang dari Juventus.

Cristiano Ronaldo cs secara mengejutkan menelan kekalahan di kandang saat menjamu Fiorentina.

La Viola yang memiliki kampanye kurang menawan di Serie A justru tampil superior dengan menggulung Juventus tiga gol tanpa balas, Rabu (23/12/2020).

Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan kemenangan setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AC Milan di stadion San Siro di Milan pada 17 Oktober 2020.
Miguel MEDINA / AFP
Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan kemenangan setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AC Milan di stadion San Siro di Milan pada 17 Oktober 2020. Miguel MEDINA / AFP (Miguel MEDINA / AFP)

Catatan tersebut menjadi warning tersendiri bagi Andrea Pirlo dalam usaha mereka meraih trofi Scudetto 10 kali beruntunnya.

Namun usaha tesrebut diprediksi tak akan mudah, mengingat sederet masalah mendera Bianconeri.

Satu di antara masalah nyata mereka ialah ketergantungan pada sosok Cristiano Ronaldo.

Musim ini Ronaldo masih tampil gacor lewat lesakan 12 gol dan memimpin perburuan gelar top skorer Liga Italia.

Namun terlalu Ronaldo-sentris menjadi petaka bagi Juventus sendiri.

Ketika pemain yang terkenal dengan CR7 itu tampil tumpul, maka penyerangan Juventus terimbas.

Wasit Slovenia Slavko Vincic (2ndR) berbicara dengan gelandang Kroasia Inter Milan Marcelo Brozovic selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA Inter Milan vs Shakhtar Donetsk pada 9 Desember 2020 di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan.
Marco BERTORELLO / AFP
Wasit Slovenia Slavko Vincic (2ndR) berbicara dengan gelandang Kroasia Inter Milan Marcelo Brozovic selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA Inter Milan vs Shakhtar Donetsk pada 9 Desember 2020 di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Beberapa laga yang telah dilakoni Bianconeri membuktikan bahwa Juventus sangat kesulitan mencetak gol ketika Ronaldo tampil di bawah standarnya.

Meski Pirlo memiliki nama Alvaro Morata dan Paulo Dybala sebagai pendamping Ronaldo, kenyataannya keduanya tampil tak segarang yang diekspektasikan.

Satu di antara bukti penurunan performa Juventus terbukti pada fenomena posisinya di tabel klasemen Liga Italia.

Juventus kini menduduki posisi enam klasemen Liga Italia dengan koleksi 24 poin.

Pembatalan menang WO atas Napoli juga menjadi masalah lain yang menghinggapi klub asal Turin itu.

Meski AC Milan memiliki selisih 10 poin dengan Juventus, mereka wajib mewaspadai inter Milan.

Tima satu kota Rossoneri itu tampil tancap gas selepas tersingkir dari Liga Champions musim ini.

Tim besutan Antonio Conte itu menduduki urutan kedua klasemen Serie A dengan koleksi 33 poin.

Jarak satu poin yang dimiliki keduanya menajdi peringatan nyata bagi sang pemuncak klasemen.

Pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (tengah), penyerang Italia AC Milan Daniel Maldini (CL), bek Prancis AC Milan Theo Hernandez (2ndR) dan rekan satu tim merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember , 2020 di stadion San Siro di Milan.
Marco BERTORELLO / AFP
Pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (tengah), penyerang Italia AC Milan Daniel Maldini (CL), bek Prancis AC Milan Theo Hernandez (2ndR) dan rekan satu tim merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember , 2020 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Terlebih bagi Inter memiliki skuat yang dapat dikatakan kedalamannya jauh lebih baik ketimbang AC Milan.

Semua lini permainan Nerazzurri disesaki pemain bintang yang kenyang pengalaman plus kemampuan mumpuni.

Nama Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez menajdi tajuk utama mereka.

Mengingat duek bomber mdua itu mampu menggaransi setiap gol yang dihasilkan Inter dalam dua musim terakhir.

AC Milan berpeluang besar untuk mengakhiri dahaga gelar juara mereka di Liga Italia musim ini.

Terakhir Rossoneri meraih trofi Scudetto ialah musim 2010/2011.

Namun tim asuhan Stefano Pioli itu wajib waspada pergerakan yang dipertontonkan Inter.

Tekanan kepada sosok Antonio Conte bisa menjadi motivasi tersendiri bagi pasukannya untuk tampil lebih garang.

Di sisi lain, pertarungan trofi Scudetto Serie A musim ini akan bertajuk Derby della Madonnina, mengingat penampilan Juventus yang terus menurun.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
14
10
2
2
21
9
12
32
2
Atalanta
13
9
1
3
34
16
18
28
3
Inter Milan
13
8
4
1
31
14
17
28
4
Fiorentina
13
8
4
1
27
10
17
28
5
Lazio
14
9
1
4
29
17
12
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas