Polemik Mohamed Salah Tak Jadi Kapten Liverpool, Klopp: Bukan TAA & Mo Salah, Harusnya Origi Saja
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp angkat suara terkait polemik Mohamed Salah tak jadi kapten di laga lawan Midtjylland. Nama Divock Origi terseret
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp kembali turun tangan untuk menetralisir suasana keruh akibat jabatan kapten The Reds tak jatuh ke Mohamed Salah.
Intrik pelik ini terjadi kala Liverpool berjumpa Midtjylland pada 10 Desember 2020 lalu, dimana Mohamed Salah tak ditunjuk Klopp jadi kapten The Reds.
Alih-alih menunjuk Salah, Klopp memilih bek kanan andalannya, Trent Alexander-Arnold sebagai kapten Liverpool di laga tersebut.
Sebagai pelatih, Jurgen Klopp tak mau masalah ban kapten ini berlarut-larut.
Baca juga: KLASEMEN Liga Inggris: Liverpool Kokoh di Puncak, Leicester City, MU & Everton Huni Empat Besar
Baca juga: LIVE Streaming TV Online Liverpool vs West Brom, Kondisi Terkini 3 Pilar The Reds
Dan menggerogoti keharmonisan skuat Liverpool yang sudah terjalin lama.
Mantan pelatih Dortmund ini malah mengungkapkan pendapat tak lazim dalam masalah ini.
Menurutnya, ban kapten The Reds kala itu seharusnya jatuh ke lengan Divock Origi.
Klopp berpandangan Origi pantas menyandang ban kapten Liverpool di laga itu.
Lantaran menjadi pemain yang paling lama membela panji Liverpool dibandingkan seluruh pemain lain yang diturunkan di laga itu.
"Seseorang memberitahu saya seharusnya ban kapten berhak disandang Divock Origi," ungkap Klopp dikutip dari laman Liverpool Echo.
"Dan itu salah saya, karena lupa dengan status Origi. Dia pernah mengalami masa peminjaman dan sebagainya."
"Saya tidak membuatnya terlalu rumit kala itu, jadi saya memberikan ban kapten untuk disandang Trent," sambungnya.
Pelatih berusia 53 tahun ini memiliki kriteria tersendiri untuk menentukan siapa yang berhak menjadi kapten Liverpool.
Baca juga: Liverpool vs West Brom Liga Inggris: Perkembangan Cedera Thiago Alcantara, James Milner dan Shaqiri
Liverpool menganut adanya komite perwakilan pemain The Reds, dan ada empat tokoh sentral dalam komite itu.
Keempat pemain itu adalah Jordan Henderson, James Milner, Virgil van Dijk, dan Gini Wijnaldum.
Para pemain itulah yang sejatinya secara berurutan memegang ban kapten.
Urutannya, Jordan Henderson menjadi yang teratas untuk mengomandoi Mohamed Salah dkk.
Jika Hendo tak main, maka James Milner yang berhak menjadi kapten.
Urutannya secara konsisten turun hingga nama Gini Wijnaldum.
Namun, dalam laga melawan Midtjylland itu, keempat pemain tak diturunkan Jurgen Klopp.
Sehingga kandidat pemegang kapten masih abu-abu.
"Jika keempat pemain itu tak bisa bermain, biasanya gelar kapten jatuh kepada pemain yang paling lama berada di klub," ujar Klopp.
"Itu yang menjadi pengertian saya kala itu, dan saya menganggap sosok itu adalah Trent," lanjutnya.
Selanjutnya, Klopp mencoba meredam spekulasi yang beredar dengan membandingkan sewaktu dirinya masih menjadi pemain sepak bola.
Klopp sendiri selama bermain sepak bola menjaba sebagai kapten tim yang ia bela.
Baca juga: LINK Live Streaming Arsenal vs Chelsea Liga Inggris, Kick Off Pukul 00.30 WIB
Karena itu, pelatih asal Jerman ini berani berbicara jauh tentang jabatan seorang kapten.
Menurutnya, menjadi seorang kapten tak melulu soal mendapat keistimewaan tertentu.
Sebaliknya, seorang kapten malah memanggul tanggung jawab berat untuk mengangkat moral tim.
Sekaligus tampil sebagai figur pemimpin bagi rekan-rekannya di klub.
Ia berkilah tak merasakan sesuatu yang penting selama menjadi figur kapten tim.
Serta memandang jabatan kapten malah menambah tanggungan pada dirinya sendiri kala masih bermain.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.