Keok dari Manchester City di Liga Inggris, Masa Depan Lampard di Chelsea Dalam Ancaman
Frank Lampard tengah dalam sorotan setelah Chelsea tak berkutik di hadapan Manchester City. Masa depan sang pelatih The Blues dalam ancaman
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Frank Lampard tengah dalam sorotan tajam setelah The Blues mengalami kekalahan dari Manchester City di kancah Liga Inggris.
Lampard mulai mendengar suara-suara sumbang yang mendesaknya untuk mundur dari Chelsea.
The Blues sedang mengalami surut performa, terutama dalam mengarungi kompetisi Liga Inggris.
Baca juga: HASIL LIGA INGGRIS: Keok di Kaki Manchester City, Chelsea Turun Peringkat & Ulangi Catatan Minor
Hal itu tercermin langsung dari penampilan Hakim Ziyech dkk.
Dalam lima laga terakhir di kancah Liga Inggris, tim asuhan Frank Lampard ini seakan mengalami kebuntuan.
Chelsea hanya mampu meraih satu kemenangan selama periode bulan Desember 2020 itu.
Jika ditambah dengan partai menghadapi Manchester City, skuat asuhan Frank Lampard berarti sudah mengalami tiga kekalahan.
Dan satu pertandingan lain berakhir imbang.
Menilik performa anak-anak Stamford Bridge dalam laga menghadapi Manchester City, Lampard juga tak akan banyak mendapat pembelaan.
Pasalnya, The Citizens mampu mendominasi jalannya pertandingan yang berlabel big match itu.
Mengutip dari Livescore, tim asuhan Pep Guardiola tampil dominan dari Chelsea, meski tak menguasai bola lebih sering.
Hal yang jarang dialami oleh tim yang ditangani Pep Guardiola.
Namun, arsitek asal Spanyol itu menunjukkan kemenangan tak diraih hanya dari penguasaan bola.
Manchester City mampu tampil efektif, terutama di babak pertama.
Dan membuat Chelsea seperti mati kutu.
Baca juga: HASIL Liga Spanyol, Huesca vs Barcelona, Menang Tipis, Lionel Messi Beri Andil Besar Lewat Assist
Ditambah lagi, The Blues tak mampu mengkreasikan banyak peluang berbahaya di sepanjang pertandingan.
Meskipun Lampard sudah memasang trio Timo Werner, Hakim Ziyech dan Christian Pulisic yang diplot menempati sektor penyerangan.
Tak cukup di situ, Lampard juga memutuskan memasang Mason Mount sebagai antisipasi agar Chelsea tak mengalami kebuntuan.
Kenyataannya, Chelsea tak mampu banyak berkutik di hadapan Kevin De Bruyne dkk, terutama di babak pertama.
Kreatifitas yang didambakan Lampard dari trio lini depan plus Mason Mount seolah lenyap.
Hakim Ziyech masih membutuhkan waktu untuk kembali nyetel dengan permainan The Blues.
Mantan pemain Ajax itu tak banyak memberi andil dalam membangun serangan Chelsea.
Tanggapan Lampard
Frank Lampard sendiri tak mau ambil pusing dengan isu miring yang mulai menerpa dirinya.
Baca juga: HASIL LIGA ITALIA: Awal Manis AC Milan di Tahun 2021, Leao Soroti Peluang Rossoneri Raih Scudetto
Ia mengatakan sejak awal dirinya tak berharap pekerjaan untuk menangani Chelsea tak akan berjalan mudah.
"Saya tak khawatir atau malah bersantai-santai dengan pekerjaan saya," ungkap Lampard dikutip dari laman Football London.
"Saya sudah bersiap bahwa ini akan jadi tahun yang sulit."
"Tergantung pada cara anda memandang apakah saya terbebani dengan ini atau tidak," sambungnya.
Sejatinya, kenaikan dan penurunan performa dalam sebuah tim adalah sebuah hal yang wajar.
Mengingat para pemain mempunyai banyak tekanan untuk menampilkan skill terbaik mereka di setiap pekan.
Begitu juga dengan yang terjadi di Chelsea.
Frank Lampard mesti tahu caranya meningkatkan motivasi dan level permainan anak asuhnya dalam periode sulit ini.
"Sebulan lalu, banyak orang menanyakan apakah saya bakal menandatangani kontrak baru," ujar Lampard.
"Sekarang, orang-orang sudah berkata sesuatu yang berbeda lagi tentang saya. Tekanannya jelas ada di pekerjaan ini."
"Saya tak menyangkal momen sulit akan datang. Dan pekerjaan saya adalah fokus menangani tim ini," pungkasnya.
Mantan gelandang tengah Timnas Inggris ini mesti menemukan cara untuk mengembalikan performa moncer Chelsea.
Jika tidak, karier melatihnya di Stamford Bidge akan berakhir dengan pemecatan.
(Tribunnews.com/Guruh)