Penyebab Pelatih Southampton Berlutut Lalu Menangis dan Diam Didatangi Juergen Klopp
Ralph Hasenhuttl tertangkap kamera menangis sambil berlutut dan diam saat dihampiri Juergen Klopp.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Southampton, Ralph Hasenhuttl, mengutarakan penyebab menangis sambil berlutut dan diam saat didatangi juru taktik Liverpool, Juergen Klopp.
Ralph Hasenhuttl memimpin Southampton mengalahkan Liverpool dalam laga pekan ke-17 Liga Inggris di Stadion St. Mary's, Senin (4/1/2020) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB.
Southampton menang tipis atas Liverpool dengan skor 1-0.
Baca juga: Liverpool Keok, Juergen Klopp Sindir Manchester United Dapat Penalti Melulu
Gol tunggal The Saints diciptakan oleh Danny Ings pada menit ke-2.
Anak-anak asuh Ralph Hasenhuttl berhasil membuat Liverpool kesusahan mengirimkan ancaman ke gawang Southampton.
Liverpool bahkan cuma bisa melepaskan satu tembakan tepat sasaran ke gawang Southampton.
The Reds terakhir kali hanya mampu meluncurkan satu shot on target dalam partai Premier League ketika melawan Watford pada 2020.
Baca Juga: Alisson Lari Keluar Kotak Penalti, Dikolongin Bek 21 Tahun, Duduk Pasrah Lihat Bola
Hasil ini membuat Ralph Hasenhuttl tertangkap kamera menangis sambil berlutut dan diam saat dihampiri Juergen Klopp.
Seusai pertandingan, Hasenhuttl memberikan komentarnya terkait momen tersebut.
"Ada air mata di mata saya karena angin," kata Ralph Hasenhuttl seperti dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Ketika Anda melihat para pemain kami bertarung dengan mengerahkan segalanya, itu membuat saya sangat bangga."
Baca Juga: Untuk Pertama Kali Jadi Bek Tengah, Jordan Henderson Akui Kesulitan
"Anda harus menjalani pertandingan sempurna ketika melawan Liverpool dan saya pikir kami melakukannya."
"Rasanya seperti kami berada di bawah tekanan besar dan pertahanan di sekitar kotak penalti menjadi kunci kemenangan hari ini."
"Pertandingan berjalan intens. Suara saya hampir habis."
"Para pemain meyakini apa yang mereka lakukan."
Baca Juga: Lagi Bahas Son Heung-Min, Jose Mourinho Sindir Bruno Fernandes dan Man United
"Pada menit ke-92 saya berpikir, oke ini bisa menjadi sesuatu untuk kami."
"Malam yang sempurna," ucap Hasenhuttl menambahkan.
Baca Juga: 7 Kali Lipat Lebih Tajam, Danny Ings Bisa Bawa Malapetaka untuk Liverpool
Ralph Hasenhuttl sukses membawa Southampton menjadi tim yang konsisten tampil bagus pada Liga Inggris 2020-2021.
Terbukti, The Saints mampu bertengger di posisi keenam klasemen dengan 29 poin.
Southampton cuma terpaut empat poin dari Liverpool yang bercokol di urutan pertama.
Namun, kebahagiaan Ralph Hasenhuttl, yang sampai menitikkan air mata, terasa sangat wajar mengingat dirinya punya rekor super buruk ketika melawan tim asuhan Juergen Klopp.
Sebelum akhirnya menang atas Liverpool, Hasenhuttl sudah empat kali melawan klub besutan Klopp.
Saat masih menjadi peracik strategi VfR Aalen, Ralph Hasenhuttl dicukur 1-4 oleh Borussia Dortmund didikan Juergen Klopp dalam laga putaran kedua DFB Pokal pada 30 Oktober 2012.
Baca Juga: Van de Beek Siap Tinggalkan Man United jika Tak Dimainkan di Derbi Manchester
Kemudian, ketika Hasenhuttl sudah menangani Southampton dan Klopp membesut Liverpool, keduanya sudah tiga kali bertarung.
Southampton asuhan Hasenhuttl selalu bertekuk lutut di tangan Liverpool.
Giliran berkunjung ke markas Liverpool pada 1 Februari 2020, pasukan Ralph Hasenhuttl dilibas empat gol tanpa balas.
Rentetan kekalahan dari tim asuhan Juergen Klopp di ajang Liga Inggris tersebut membuat Ralph Hasenhuttl seolah mampu melepaskan kutukannya.
Kekalahan dari Southampton membuat Liverpool mendapatkan kritik dari bek tengah legendarisnya, Jamie Carragher.
"Saya tidak bisa melihat Liverpool memenangi Liga Inggris jika mereka tidak membeli bek tengah baru," ujar Jamie Carragher.
"Jordan Henderson bermain bagus, tetapi dia bukan bek tengah, itu bukan posisinya," tutur sosok yang mengantarkan Liverpool menjuarai Liga Champions 2005 itu.
Baca Juga: Pendapat CEO Manchester City soal Transfer Lionel Messi