PSSI Segera Putuskan Status Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kata Firman Utina
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) turut buka suara terkait ketidakpastian lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) turut buka suara terkait ketidakpastian lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga sudah memasuki awal tahun ini.
Presiden APPI, Firman Utina mengatakan pihaknya telah berkirim surat ke PSSI yang isinya mendesak agar PSSI segera mengambil keputusan apakah kompetisi dilanjutkan atau tidak.
“Kami telah mengirim surat kepada PSSI untuk mereka segera memutuskan status keberlanjutan kompetisi apakah tetap lanjut untuk musim 2020 atau dihentikan dan dimulai musim kompetisi yang baru,” kata Firman Utina dalam keterangan resminya, Rabu (6/1/2021).
APPI menyampaikan bahwa kepastian tersebut guna mengantisipasi potensi perselisihan kontrak antara pemain dengan klub. Terlebih bagi para pemain yang durasi kontrak nya telah usai.
Seperti yang diketahui bersama, isu jika kompetisi kembali dilanjutkan terdapat aturan yang tidak memperbolehkan pemain pindah ke klub lain dalam divisi yang sama.
Hal ini jelas melanggar asas kebebasan berkontrak untuk melakukan perpindahan/transfer yang mana telah tertuang dalam Regulasi FIFA yang sering disebut dengan nama Bosman Ruling.
Namun kini beberapa klub juga telah melakukan pemutusan kontrak dan membubarkan tim dikarenakan status kepastian kompetisi yang tidak kunjung mendapat kejelasan.
“Beberapa poin yang kami sampaikan ialah mengenai laporan beberapa pemain yang telah diputus kontrak dan dibubarkan tim nya, kemudian juga konfirmasi tentang isu regulasi yang mengatakan pemain tidak dapat pindah ke klub lain dalam lanjutan liga nanti, yang jelas hal ini melanggar aturan dalam RTSP FIFA,” kata Ponaryo Astaman, General Manager APPI.
Untuk itu APPI berharap hal ini untuk ditindaklanjuti dengan serius oleh PSSI karena untuk meminimalisir konflik di kemudian hari jika terjadi pembiaran terus menerus.
Kemudian mengenai masa persiapan yang juga harus mendapat perhatian khusus dikarenakan masa persiapan yang singkat akan mengakibatkan risiko seperti cedera yang sangat berpotensi dialami oleh para pemain.