GM Arema FC Menilai FIFA Tunda Piala Dunia U-20 Karena Kompetisi di Indonesia Mandek
Menurutnya, keputusan FIFA juga didasari karena tak kunjung bergulirnya kompetisi sepak bola di Indonesia.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo berikan komentar terkait penundaan Piala Dunia U-20 di Indonesia oleh FIFA.
Keputusan FIFA ini dikeluarkan pada akhir Desember lalu.
Ditunda selama dua tahun, Piala Dunia U-20 di Indonesia dijadwalkan baru bisa bergulir pada tahun 2023 mendatang.
Pandemi Covid-19 masih menjadi alasan FIFA menunda ajang tersebut.
Akan tetapi, Ruddy Widodo selaku General Manajer Arema FC, berpendapat bahwa Pandemi Covid-19 bukan satu-satunya alasan FIFA lakukan penundaan.
Baca Juga: Final Piala Liga Inggris: Jose Mourinho vs Pep Guardiola, Duel Sang Raja Kompetisi
Menurutnya, keputusan FIFA juga didasari karena tak kunjung bergulirnya kompetisi sepak bola di Indonesia.
Seperti yang diketahui, kompetisi sepak bola Indonesia sudah terhenti sejak bulan Maret tahun lalu.
Sampai sekarang, hal tersebut masih belum menemui kejelasan.
Maka dari itu, Ruddy menduga FIFA menilai Indonesia belum mampu gelar Piala Dunia U-20 karena kompetisi di dalam negeri sendiri masih mandek.
Baca Juga: Rasakan Kekalahan Pertama di Liga Italia, AC Milan Jadi Lemah di Hadapan Juventus
"Begitu FIFA menunda Piala Dunia U-20 kemarin, ada yang bilang begini, kenapa kompetisi dilanjutkan? toh Piala Dunia diundur 2023," kata Ruddy, dilansir BolaSport.com dari Surya Malang.
"Kalau menurut pandangan saya, itu saya balik."
"Bisa jadi mungkin karena tidak ada kompetisi di Indonesia akhirnya FIFA melihat Indonesia belum mampu menggelar lanjutan kompetisi akhirnya Piala Dunia U-20 diundur," ujarnya.
Lebih lanjut, Ruddy menambahkan bahwa kemungkinan FIFA tak akan mengundur Piala Dunia U-20 jika kompetisi sepak bola di Indonesia bisa dilanjutkan.
Terlebih jika kompetisi bisa berjalan lancar dan aman dengan dibarengi protokol kesehatan yang ketat maka tidak mustahil Piala Dunia U-20 tetap terlaksana sesuai jadwal.
"Jadi pandangan saya, kalau kompetisi di Indonesia sudah kembali berjalan, tentu FIFA melihatkan akan berbeda," ucap Ruddy.
"Apalagi sudah disepakati sejak awal, kompetisi menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan tanpa penonton," tuturnya.