Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kesulitan Finansial, Persipura Putuskan Bubar

Kesulitan finansial klub, akibat Bank Papua sebagai salah satu sponsor tidak dapat membayar sisa kontrak.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kesulitan Finansial, Persipura Putuskan Bubar
TRIBUN MANADO/Andreas Ruauw/Tribun Manado
Tim Persipura Jayapura 

Laporan Kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Tak ada kejelasan kapan Liga bakal bergulir lagi serta situasi lain seperti Pandemi Covid 19 serta finansial, membuat manajemen Persipura mengambil langkah menghentikan sementara aktivitas klub.

“Hari ini Rabu, 6 Januari 2021, kami putuskan Persipura Jayapura menghentikan seluruh aktifitas. Situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh ofisial,”kata Ketua Umum Persipura Benhur ayomi Mano.

Kesulitan finansial klub, akibat Bank Papua sebagai salah satu sponsor tidak dapat membayar sisa kontrak.

Baca juga: Persipura Jayapura Bubarkan Skuat

“Bank Papua sudah memastikan bahwa mereka tidak dapat membayarkan sisa kontrak yaitu 5 Miliar, jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan maret tahun lalu, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT. Freeport, Kuku Bima, dan Anggaran dari Manajemen,”ungkapnya.

Sebenarnya, sambung Benhur Tomi Mano, walaupun kompetisi tidak berjalan, manajemen tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial.

“Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC CUP 2021, karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial,”tuturnya.

Berita Rekomendasi

Manajemen juga kaget dengan kepastian Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak, padahal Komisaris Utama menjanjikan akan tetap ada dana untuk pembinaan pemain Persipura walaupun kompetisi tidak berjalan. “Tapi ternyata tidak bisa dibayarkan,” tandasnya.

Baca juga: Polemik Penunjukkan Klub ke AFC Berakhir, Pihak Persipura Berikan Pesan ini ke PSSI

Sebenarnya manajemen sudah beberapa kali meminta kejelasan dan kepastian dari Bank Papua, tetapi baru hari ini mereka menyatakan tidak membayar.

“Seandainya sejak awal disampaikan mungkin kita akan mencari jalan lain sebagai solusi, jadi selama ini kita digantung-gantung terus untuk sesuatu yang ternyata tidak jelas, kita di PHP berbulan - bulan,” papar BTM yang juga Wali Kota Jayapura itu.

Dengan tidak adanya dana dari sponsor, klub tak ada lagi sumber dana untuk melakukan aktivitas.

“Berarti kami tidak lagi punya sumber dana untuk beraktifitas, dan kita semua tahu bagaiaman menurunnya ekonomi selama pandemi covid, sehingga kemampuan kita secara finansial juga menurun, apalagi ada kewajiban untuk tetap membayar gaji seluruh personil tim,”jelasnya.

Keputusan menghentikan seluruh aktivitas setelah melalui rapat manajemen.

“Selama ini tim tetap berlatih secara virtual, tetapi sejak saat ini, semua kegiatan dihentikan, sampai kapan? Sampai kita dapat dukungan sponsor yang jelas dan pasti,”kata BTM.

Manajemen tak lupa berterima kasih Bank Papua atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini, semoga ada kesempatan lagi untuk kerjasama nantinya.

Juga kepada PT. Freeport Indonesia dan Kuku Bima, yang telah melunasi dan membayar seluruh nilai kontrak sesuai perjanjian kerjasama yang ditandatangani.

“Semoga kita tetap bisa bekerjasama lagi sebagai bentuk komitmen kita untuk membina anak-anak Papua melalui sepakbola, dan tetap bantu kami untuk mengangkat harkat dan martabat orang Papua,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas