Berita Persib Bandung - Kompetisi Liga 1 Mandek, Finansial Maung Bandung Babak Belur
PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono mengatakan, kondisi keuangan Maung Bandung memasuki tahap krusial, tapi hak pemain adalah utama.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Hampir setahun gelaran kompetisi sepak bola Indonesia terhenti karena wabah virus corona.
Penangguhan kompetisi tak pelak membuat semua klub kesulitan finansial.
Permasalahan tersebut pun juga dialami oleh klub elite Liga 1, Persib Bandung.
Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono mengatakan, terhentinya kompetisi membuat finansial klub berjulukan Maung Bandung itu goyah.
Baca juga: Berit Persib Bandung - Gian Zola Alami Musibah, Naik Meja Operasi dan Harus Istirahat Sebulan
Teddy mengatakan, keuangan Persib babak belur selama pandemi.
Bagaimana tidak, selama kompetisi terhenti, pemasukan Persib mengalami penurunan drastis.
Padahal, manajemen tetap memiliki kewajiban untuk membayar gaji pemain, pelatih, dan staf tim.
Beruntung, ada sedikit keringanan yang didapatkan Persib dan seluruh klub Liga 1 serta Liga 2 dalam memenuhi hak-hak pemain.
PSSI mengeluarkan kebijakan terkait pemotongan gaji pemain hingga 75 persen.
Kondisi tersebut berlaku selama kompetisi dihentikan,
Baca juga: Cerita Gelandang Muda Persib Bandung Bantu Ibu Jualan Seblak
Ketika kompetisi pada akhirnya mulai bergulir, klub harus kembali melakukan penyesuaian pemberian gaji pemain dari 75 persen menjadi 50 persen.
"Harus diakui, tidak ada kompetisi membuat kami semua ini pusing. Tidak ada pertandingan, ya tidak ada pemasukan. Kami mengalami kerugian, bahkan sampai babak belur," kata Teddy, Jumat (08/01/2021).
Meski mengalami kesulitan finansial, Persib memilih untuk tetap mempertahankan skuadnya.
Bahkan, belum lama ini manajemen Persib baru saja memperpanjang kontrak sejumlah pemain yang ikatan kerjanya habis pada Desember 2020.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pemain Persib Bandung Gian Zola Hingga Harus Jalani Operasi