TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Manchester City dan Arsenal, Samir Nasri tengah masuk dalam daftar bidikan klub Liga Italia, AC Milan pada jendela transfer musim dingin kali ini.

Samir Nasri diketahui hingga saat ini belum memiliki klub setelah dilepas tim asal Belgia, Anderlecht, dengan status bebas transfer sejak Juli lalu.

Kabarnya, keinginan AC Milan untuk mendatangkan mantan punggawa Timnas Prancis itu untuk memberikan saingan baru bagi Hakan Calhanoglu.

Baca juga: Belum Puas Pinang Mandzukic, AC Milan Kembali Lirik Striker Torino Ini yang Lagi Galau

Baca juga: Coppa Italia: AC Milan Tak Boleh Ulang Kesalahan yang Sama, Peluang Inter Tambah Luka Rossoneri

Sejauh ini sosok Hakan Calhanoglu tak tergantikan perannya di posisi trequartista AC Milan.

Kekuasaan mutlak atas posisi penyerang lubang, membuat nama Brahim Diaz kesulitan mendapatkan menit bermain.

Lantas yang menjadi pertanyaan, mengapa AC Milan membidik Samir Nasri meskipun telah memiliki Brahim Diaz sebagai deputi Hakan Calhanoglu?

Jawabannya ialah Diaz merupakan pemain yang berstatus pinjaman dari Real Madrid.

Klub Liga Spanyol itu enggan memberikan kesempatan bagi Rossoneri mempermanenkannya ketika masa peminjaman usai.

Hasilnya, AC Milan mau tak mau mencari alternatif lain untuk bisa dijadikan saingan baru bagi Hakan Calhanoglu.

Dilansir dari laman Sempre Milan, peluang Rossoneri untuk mengamankan jasa Samir Nasir terbilang besar.

Mengingat statusnya yang tanpa klub.

Sebelumnya AC Milan juga sukses melakukan operasi yang serupa untuk memboyong Mario Mandzukic ke publik San Siro. Di mana sang bomber saat itu berstatus 'pengangguran'.

Meskipun Nasri telah berusia 33 tahun, namun magisnya dalam mengkreasikan peluang dan menciptakan variasi serangan dikliam tidak berubah.

Baca juga: Belum Puas Pinang Mandzukic, AC Milan Kembali Lirik Striker Torino Ini yang Lagi Galau

Baca juga: Inter Milan vs AC Milan Coppa Italia: Nerazzurri Bisa Menangi Derby della Madonnina Kata Vieri

Ia dinilai cocok dengan skema bermain Stefano Pioli yang mengandalkan sosok trequartista.

Tak hanya berperan untuk mengkreasikan serangan, namun pemain yang mengemban tugas tersebut jugadiwajibkan memiliki insting gol yang mumpuni.

Hal itu dieprlukan ketika ujung tombak penyerangan tim mengalami kebuntuan alias deadlock.

Puncak karier dimiliki oleh Samir Nasri bisa dikatakan ketika membela panji Arsenal dan Manchester City.

Selama berkompetisi di Liga Inggris, gelandang 33 tahun itu mengemas 36 gol dan 44 assist dari 220 penampilan

(Tribunnews.com/Giri)