Penyalur Pemain dan Pelatih Sepakbola Nasional Ini Prihatin Kondisi Persepakbolaan Tanah Air
Mochammad Diaz mengatakan dirinya prihatin dengan kondisi persepakbolaan Indonesia yang belum mampu bangkit di tengah pandemi Covid-19.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Aktif sebagai penyalur pemain dan pelatih sepak bola nasional, Mochammad Diaz mengatakan dirinya prihatin dengan kondisi persepakbolaan Indonesia yang belum mampu bangkit di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini menyebabkan pesepak bola dan pelatih tidak bisa bekerja seperti biasanya.
Tak hanya itu, pemain dan pelatih juga harus rela menerima pemotongan gaji oleh klub masing-masing.
Namun, pesepak bola era 90-an ini menyebutkan ada hikmah yang begitu penting diperoleh dari pandemi Covid-19.
"Pesepak bola harus menyadari profesinya lebih baik. Saat berkarier, punya nama besar dan gaji berlimpah, mereka harus bisa menabung. Manfaatnya saat kejadian seperti ini. Mereka bisa memanfaatkan tabungan untuk pembiayaan sehari-hari baik itu kontrakan dll," ujar Diaz kepada Warta Kota belum lama ini.
Tak hanya biaya sehari-hari, menurut Diaz, pemain juga bisa menggunakan tabungan untuk memulai usaha di tengah pandemi seperti ini.
Lanjutnya, bagi pesepak bola yang boros atau glamor akan sulit menghadapi keadaan pandemi Covid-19, mengingat klub-klub melakukan pemotongan gaji untuk menyelamatkan keuangan klub.
Ia pun menyarankan agar pesepakbola saat ini mampu mengelola keuangan sebaik mungkin di konsidi saat ini.
Tak hanya untuk pemain dan pelatih, Diaz sendiri mengakui kegiatannya sebagai penyalur pemain pun turut kena imbas.
"Saya juga kena dampak, tapi bukan berarti saya berhenti. Saat ini saya altif melihat pemain-pemain muda potensial yang bisa disalurkan ke tim-tim pro elit," tutupnya.