Tak Ada Kompetisi Sepakbola, Perputaran Ekonomi Hilang Rp 2 Triliun Hingga Rp 3,5 Triliun
Menpora menyebut tak bergulirnya kompetisi bahkan membuat perputaran ekonomi di sepakbola kehilangan triliunan rupiah.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan pihaknya kini terus berupaya agar kompetisi sepakbola, bola basket dan voli bisa bergulir kembali.
Salah satu upaya yang bakal dilakukan yakni dirinya telah menjadwalkan bertemu langsung dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk membahas kelangsungan kompetisi dan berharap adanya izin dari Kepolisian.
Menpora menjelaskan berhentinya kompetisi sepakbola khususnya yang hampir satu tahun ini telah berdampak pada orang-orang yang menggantungkan hidup di sepakbola.
Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Beri Lampu Hijau Kompetisi Sepakbola Kembali Bergulir
Menpora menyebut tak bergulirnya kompetisi bahkan membuat perputaran ekonomi di sepakbola kehilangan triliunan rupiah.
“Dampak ekonomi juga besar, bukan atlet dan pelatih saja tapi ada orang-orang lainnya yang bergantung,” kata Menpora dalam webinar yang diadakan SIWO Pusat, Rabu (3/1/2021).
“Di samping atlet, di situ ada kehidupan penjual minuman, gorengan, tukang parkir, penjual jersey. Jadi dampaknya luar biasa,”
“Saya dapat informasi, itu diperkirakan dalam satu tahun itu diperkirakan kehilangan 2 – 3,5 triliun, bahkan ada klub sekarang yang sudah membubarkan pemainnya,” jelas Menpora.
Sementara itu pertemuan Menpora dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo diupayakan terjadi 1 – 2 hari kedepan.
Sebelum pertemuan dengan Kapolri, Menpora meminta kepada PSSI, Perbasi dan PBVSI untuk melengkapi aturan penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau koordinasi dalam 1-2 hari ini sudah ada, kami akan minta ke cabor untuk memaparkan kembali perencanaan kompetisi, supaya nanti kami sampaikan ke Kapolri,” jelasnya.