Layu Sebelum Berkembang Bersama AC Milan, Andre Silva Tak Pedulikan Masa Lalunya
Sosok Andre Silva sempat digadang-gadang akan menjadi pemain jempolan ketika bergabung dengan AC Milan pada musim panas 2017, namun hal itu gagal.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Andre Silva sempat digadang-gadang akan menjadi pemain jempolan ketika bergabung dengan AC Milan pada musim panas 2017.
Hanya saja ekspetasi yang dibebankan kepada Andre Silva justru menjadi bumerang setelah sang pemain tampil di luar harapan.
Penyerang Timnas Portugal itu hanya mampu mencetak 10 gol dalam 41 penampilan bersama Rossoneri.
Baca juga: Konsistensi Romelu Lukaku jadi Penentu Jalan Inter Milan Menuju Gelar Scudetto
Sebelum akhirnya ia dipinjamkan ke Sevilla pada musim berikutnya, disana ia mencetak 11 gol dalam semusim.
Hanya saja AC Milan sudah terlanjur kecewa karena Andre Silva dipandang sebagai bakat yang sudah layu sebelum berkembang.
Situasi itu lalu dimanfaatkan oleh Eintracht Frankfurt untuk meminjam Andre Silva dari AC Milan pada musim 2019/2020.
Koleksi 16 gol yang diciptakan Andre Silva pada musim perdana membuat Eintracht Frankfurt tak segan mempermanenkan sang pemain.
AC Milan pun sepakat menukar dengan Ante Rebic sebagai proses kelancaran transfer yang melibatkan Andre Silva tersebut.
Keputusan Andre Silva untuk melanjutkan karier bersama Eintracht Frankfurt terbukti sangat tepat.
Baca juga: Nikmati Dongeng Indah Bersama AC Milan, Fikayo Tomori Berpeluang Dipermanenkan Rossoneri
Baca juga: Terlalu Banyak Tekanan jadi Alasan Lucas Paqueta Gagal Tampil Menawan bersama AC Milan
Performa Andre Silva musim ini bersama Eintracht Frankfurt terbukti meledak musim ini di Bundesliga.
Torehan 20 gol dan 5 assist dari 23 laga menjadi bukti kegemilangan performa Andre Silva dalam balutan jersey merah hitam musim ini.
Ketika disinggung tentang masa-masa sulit bersama AC Milan, Andre Silva mengaku tidak mempedulikan hal tersebut.
Andre Silva lebih memilih untuk terus bekerja keras dan menikmati pencapaian yang ia torehkan pada saat ini.
Eks pemain Porto tersebut juga telah mencoba menjadikan kritikan keras yang ia dapatkan ketika gagal bersinar bersama AC Milan sebagai pemantik semangat menjadi pemain yang lebih baik.
"Saya hanya memikirkan tentang diri saya sendiri, kritik keras yang saya terima pada masa lalu di negara lain telah memotivasi saja," ungkap Andre Silva dilansir Milan News.
"Hari ini saya adalah pemain yang lebih dewasa, saya dapat mengatakan bahwa saya telah bermain di hampir semua liga terbaik," tambahnya.
Baca juga: PROFIL Franck Kessie - Ukir Rekor Baru bersama AC Milan, Dinamo Rossoneri & Andalan Pioli
Lebih lanjut, Andre Silva bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya memang penyerang tajam dan tidak bisa diremehkan begitu saja.
Dan meraih sepatu emas akan menjadi target Andre Silva untuk membuktikan hal tersebut.
"Saya baik-baik saja meskipun antusiasme datang dan pergi," tegas Andre Silva.
"Saya sekarang pencetak gol terbaik kedua Eropa dan saya ingin terus seperti ini, saya ingin memenangkan sepatu emas," tukasnya menambahkan.
Kala itu, AC Milan sendiri berani menggelontorkan biaya sebesar 38 juta euro untuk mendatangkan Andre Silva dari Porto.
Berbekal performa luar biasa Andre Silva bersama Porto, AC Milan berhasil menyakinkan sang pemain merapat ke San Siro.
Kehadiran Andre Silva dipandang bisa menjadi solusi ketajaman lini serang AC Milan pada waktu itu.
Apalagi sebelum bergabung dengan AC Milan, Andre Silva tercatat mampu menorehkan 24 gol dan 11 assist dari 58 laga bersama Porto.
Hanya saja ekspetasi publik San Siro harus dijawab dengan sebuah kekecewaan setelah sang pemain gagal tampil dalam performa terbaiknya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)