Jahat, Barcelona Disebut Keluarkan Rp 16,8 M Buat Hancurkan Reputasi Lionel Messi di Era Bartomeu
Buzzer untuk menjelek-jelekkan orang yang tidak sepaham dengan Bartomeu, dua di antara korbannya adalah Lionel Messi dan Gerard Pique.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Media Spanyol membongkar biaya yang dikeluarkan Barcelona era presiden Josep Maria Bartomeu untuk berkampanye via media sosial.
Barcelona sedang jadi pusat perbincangan setelah kantor mereka digerebek oleh kesatuan polisi Catalonia, Mossos d’Esquadra.
Baca juga: Ini Sejumlah Dugaan Kejahatan Eks-Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu Hingga Ditangkap Polisi
Penggerudukan yang berlangsung pada Senin (1/3/2021) tersebut berkaitan dengan skandal di manajemen Barca.
Saat Josep Maria Bartomeu masih menjabat sebagai presiden, Barcelona diduga mengontrak sejumlah perusahaan untuk melaksanakan kampanye hitam media sosial.
Baca juga: Seputar Skandal Barcagate, Buzzer Bayaran Bertugas Gempur Lionel Messi Cs di Barcelona
Tujuannya untuk menjelek-jelekkan orang yang tidak sepaham dengan Bartomeu, dua di antara korbannya adalah Lionel Messi dan Gerard Pique.
I3 Ventures SL jadi salah satu perusahaan yang digandeng Barcelona.
Lalu berapa ongkos dari Barcelona untuk berkampanye lewat media sosial?
Baca juga: David Beckham Punya Misi Sensasional Duetkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di Inter Miami
Dilansir BolaSport.com dari AS, total biaya yang dihabiskan Blaugrana untuk menggunakan jasa I3 Ventures SL adalah 980 ribu euro atau Rp 16,8 Miliar.
Bartomeu pernah mengakui bahwa Barcelona memang memakai servis I3 Ventures SL untuk meningkatkan popularitas klub di sosial media.
Namun, dia menyangkal bahwa perusahaan tersebut direkrut buat merusak reputasi individu tertentu.
Nyatanya, kabar yang diembuskan sejumlah media Spanyol mengklaim bahwa I3 Ventures SL terlibat dalam penyerang terhadap beberapa figur penting Barcelona lewat media sosial.
Menyusul penggerebekan kantor Barcelona, Bartomeu turut dibekuk pihak kepolisian bersama Oscar Grau (CEO Barcelona) dan Roman Gomez Ponti (kepala bagian legal).
Mereka bertiga ditahan atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan kampanye ilegal.
Baca Juga: Liverpool 'Usir' Diogo Jota dari Hotel Gara-gara Hal Ini