Gelandang dari Jerman Ungkap Pengalaman Rumit Saat Seminggu Gabung TC Timnas U-19 Indonesia
Luah mengungkapkan pengalaman rumit saat dipanggil timnas U-19 Indonesia di TC Kroasia Oktober 2020 lalu.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang berdarah Jerman-Indonesia, Luah Mahessa menceritakan pengalaman rumit saat bergabung dnegan skuad timnas U-19 Indonesia di TC Kroasia pada 2020.
Luah Mahessa merupakan adik kandung dari Kelana Mahessa yang kini membela tim kasta keempat Liga Jerman, Bonner SC.
Baca juga: Kakak-Beradik dari Jerman Butuh Jack Brown di Timnas U-19 untuk Jalankan Instruksi Shin Tae-yong
Jika Kelana masuk tim utama, maka Luah masuk ke tim U-19 Bonner SC.
Luah mengungkapkan pengalaman rumit saat dipanggil timnas U-19 Indonesia di TC Kroasia Oktober 2020 lalu.
Hal ini ia katakan saat diwawancarai Yussa Nugraha di channel Youtube-nya pada Minggu (7/3/2021).
Baca Juga: Bukan Cuma Kaesang, Cristiano Ronaldo Juga Pernah Ghosting ke Cewek Ini
Kala itu, Luah Mahessa hanya seminggu bergabung ke imnas U-19 Indonesia.
Pemain 18 tahun sempat turun dalam laga melawan Hajduk Split U-19, di Stadion Sloga Mravince, Selasa (20/10/2020).
Pemanggilan tim nasional merupakan pertama kalinya buat Luah, oleh karena itu ia merasa sangat bersyukur.
"Waktu itu sangat luar biasa," ujar Luah dilansir BolaSport.com dari Youtube Yussa Nugraha.
"Saat itu saya lagi latihan di klub saya, dan ayah menelepon ketika saya di mobil."
"Dan saya senang sekali waktu dengar itu. Saya hampir berteriak bro," imbuhnya.
Luah menganggap pengalaman bersama timnas U-19 Indonesia rumit, karena ia baru pertama kali merasakannya.
Ia juga mengaku terkendala dengan bahasa, namun Jack Brown yang membantunya untuk menerjemahkan instruksi yang diberikan pelatih.
Baca Juga: Adam Alis dan Kushedya Hari Yudo, Pemain Senior Timnas U-22 Paling Istimewa bagi Shin Tae-yong
"Pertama sedikit rumit, karena pengalaman yang sangat baru (bagi saya) dan saya belum pernah mendapatkan pengalaman seperti itu," ujarnya.
"Untuk komunikasi bahasanya juga sedikit sulit tapi, selain itu menurutku pengalaman yang sangat baik."
"Semua di sana sangat baik, banyak yang memperkenalkan kita ke tim dan membantu dengan baik."
"Dia (Jack Brown) menerjemahkan untuk saya dan kakak saya, dan juga untuk Elkan Baggott," tambahnya.
Luah melanjutkan terdapat sedikit perbedaan gaya main timnas U-19 Indonesia dengan di Jerman.
Menurutnya, permainan anak-anak asuh Shin Tae-yong cepat dan lebih mengandalkan counter.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Menpora 2021 - Grup B seperti Grup Neraka
"Mereka tidak ingin sering mengontrol bola dulu, jadi tidak ingin mengontrol permainan dulu."
"Mereka sering oper jarak jauh juga jadi permainan mereka sedikit berbeda tapi mereka bermain sangat bagus," kata Luah Mahessa.
Luah Mahessa memiliki darah Indonesia dari sang ayah, yang berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat.
Sedangkan sang ibu merupakan warga negara Jerman.
Kepada Yussa, Luah mengaku cukup sering mengunjungi Indonesia, hingga setahun sekali atau dua tahun sekali.
Hingga kini, Luah Mahessa belum mendapat panggilan kembali ke skuad timnas U-19 Indonesia.