Ada yang Mulai Nyaman sama Chelsea, Peran Baru False 9 Kai Havertz di Bawah Rezim Thomas Tuchel
Pengakuan Kai Havertz yang mulai nyaman bermain bagi Chelsea era Thomas Tuchel, peran false nine jadi sorotan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pengakuan mulai nyaman dengan posisi bermain baru bersama Chelsea dilontarkan oleh Kai Havertz.
Kedatangan Thomas Tuchel sebagai juru kemudi baru tak hanya membuat laju Chelsea kembali 'kencang' di Liga Inggris.
Tetapi juga membawa angin segar bagi sejumlah pemain, satu di antaranya ialah Kai Havertz.
Baca juga: Kebiasaan Lama Thomas Tuchel Tetap Diterapkan bersama Chelsea, Timo Werner & Hudson-Odoi jadi Korban
Baca juga: VIDEO Momen Pelatih Chelsea Semprot Timo Werner yang Salah Posisi Saat Lawan Everton
Bergabung bersama Chelsea era kepelatihan Frank Lampard, bintang muda milik Jerman itu memulai sepak terjangnya dengan bagus.
Hanya saja pemain yang bertugas untuk mengatur jalannya pertandingan plus rangkaian serangan Chelsea itu kerap mengalami inkonsistensi.
Hasilnya, perlahan tapi pasti posisinya tergerus dan tergusur oleh Mason Mount.
Menurunnya permainan Kai Havertz selaras dengan apa yang terjadi dialami oleh Chelsea era Franck Lampard.
Penurunan demi penurunan permainan memabwa The Blues saat itu sempat menduduki posisis delapan klasemen Liga Inggris.
Hasilnya, Roman Abramovic selaku pemilik klub memilih menghentikan kerja Lampard dan menggantikan dengan Thomas Tuchel.
Masuknya Tuchel ternyata benar-benar membawa 'keajaiban' bagi Chelsea yang tengah terpuruk.
Di bawah kendali eks pelatih PSG itu, hingga saat ini klub asal London itu sama sekali belum tersentuh kekalahan.
Sebagai bukti nyatanya, Chelsea kini mampu menduduki posisi empat klasemen Liga Inggris lewat koleksi 50 poin.
The Blues masih memiliki asa dan peluang mengakhiri musim inid engan finis di empat besar.
Selain itu, Tuchel sangatlah pandai dalam mengatasi permasalahan pemain, termasuk dari posisi bermain mereka.
Awalnya, Tuchel mampu mengembalikan bentuk permainan Timo Werner dengan menggesernya ke posisi penyerang sayap.
Kecepatan dan insting mencetak gol Werner dangat mendukung untuk dirinya mengemban tugas tersebut.
Meski beebrapa kali Werner bermain di posisi ujung tombak, namun pada kenyataannya Tuchel lebih senang memainkan penyerang Timnas Jerman tersebut di posisi sayap.
Terbaru, pemain yang mendapatkan sentuhan magis Tuchel ialah Kai Havertz.
Pemain asal jerman itu dialih fungsikan sebagai pengemban tugas false nine, meskipun pada formasi awalnya ditempatkan sebagai gelandang.
Namun pada penerapannya, Kai Havertz bermain sebagai striker bayangan.
Skema tersebut dilakukan oleh Tuchel saat Chelsea berhadapan dengan Everton di pekan lanjutan Liga Inggris, (9/3/2021).
Tuchel yang saat itu memainkan Callum Hudson-Odoi dan Timo Werner sebagai tukang gedor, pergerakannya ditopang oleh Kai Havertz.
Bahkan pemain yang menghuni skuat Der Panzer itu bertindak sebagai false nine bergerak di antara Odoi dan Tomo Werner.
Peran baru ini diakui oleh Kai Hvertz sangatlah bagus bagi dirinya.
"Saya bermain seperti false nine, saya memiliki kebebasan untuk pergi ke mana pun saya ingin pergi, dan saya pikir itu bagus untuk saya," dikutip dari laman Football London.
"Saya suka memiliki kebebasan di lapangan. Saya pikir saya beruntung bisa mencetak gol, tetapi saya sangat senang dengan penampilannya, tidak hanya dari saya tetapi seluruh grup."
Pengakuan ini telah membuktikan bahwa Kai Havertz mulai nyaman dengan permainan yang ia emban.
Selain itu, Tuchel sekali lagi membuktikan bahwa dirinya adalah jawaban yang tepat atas kurang maksimalnya performa Chelsea di bawah kendali Frank Lampard.
(Tribunnews.com/Giri)