Keylor Navas, Benteng Pertahanan Terakhir PSG, Kunci Les Parisiens Singkirkan Barcelona
Performa gemilang dipamerkan Keylor Navas kala membantu PSG menghadang serang bertubi-tubu tim Barcelona dalam ajang Liga Champions, dinihari tadi.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Performa gemilang dipamerkan Keylor Navas kala membantu PSG menghadang serang bertubi-tubu tim Barcelona dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (11/3/2021) dinihari tadi.
Kesolidan penampilan yang diperlihatkan Keylor Navas ibarat monumen kokoh bagi lini pertahanan PSG.
Tak pelak, PSG berhasil menahan imbang Barcelona dengan skor 1-1 di Stadion Parc des Princes, dinihari itu.
Hasil imbang tersebut sudah cukup bagi Keylor Navas untuk membantu timnya mengamankan tiket perempat final Liga Champions musim ini.
Puncak kegemilangan Keylor Navas ketika ia menepis tendangan penalti Lionel Messi pada menit tambahan waktu di babak pertama.
Keberhasilan Keylor Navas menggagalkan peluang emas Messi tersebut membuat sang pemain disematkan pemain terbaik dalam laga tersebut.
Apalagi tepisan tersebut terasa krusial bagi PSG dalam menjalani pertandingan babak kedua.
Seandainya Keylor Navas gagal menepis tembakan penalti Messi maka bisa dipastikan PSG dalam bahaya karena mentalitas dan kepercayaan diri Barcelona akan meningkat untuk bisa membalikkan keadaan pada babak kedua.
Hanya saja hal tersebut akhirnya tidak benar-benar terjadi karena Keylor Navas yang justru tampil makin percaya diri dan menggagalkan berbagai peluang emas lini depan Barcelona.
Penampilan luar biasa yang ditunjukkan Keylor Navas melawan Barcelona membuktikan bahwa kualitasnya sebagai salah satu penjaga gawang top dunia belumlah habis.
Apalagi pemain asal Costa Rica itu tercatat pernah menjadi bagian kesuksesan Real Madrid dalam mengukir hattrick Liga Champions tahun 2016-2018.
Maka tidak mengherankan jika Keylor Navas mampu kembali membuktikan kehebatanya dalam laga krusial menghadapi Barcelona, dinihari tadi.
Berbicara tentang Keylor Navas, namanya terkenal ketika membela Costa Rica dalam gelaran Piala Dunia 2014 silam.
Penampilan gemilangnya sebagai penjaga gawang Costa Rica membuat banyak orang takjub dengan kualitas yang ia miliki.
Tak berselang lama pun, Real Madrid cukup beruntun karena bisa mendatangkan Keylor Navas dari Levante pada tahun 2014.
Kedatangan Keylor Navas bahkan harus membuat Iker Casillas meninggalkan Real Madrid karena sudah tidak masuk dalam skuat Los Blancos.
Hadirnya Keylor Navas ternyata mampu menjawab berbagai ekspetasi kubu Los Blancos.
Hal ini mengingat ia menjadi tembok terakhir pertahanan Real Madrid yang solid bersama Sergio Ramos dan Rafhael Varane.
Ketiganya mampu menjadi pilar utama ketika Real Madrid menyegel gelar juara Liga Champions tiga tahun beruntun tepanya pada musim 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018.
Selain gelar Liga Champions penuh sejarah tersebut, Keylor Navas tercatat juga pernah membawa Real Madrid menjuarai Liga Spanyol (1x) dan Piala Super Spanyol (1x).
Hanya saja pemain berusia 34 tahun itu harus menjalani sisa kariernya bersama Real Madrid sebagai penghangat bangku cadangan.
Kedatangan Thibaut Courtouis menjadi penyebab Keylor Navas lebih banyak menjadi penonton daripada pemeran lakon utama.
Situasi itulah yang akhirnya membuat Keylor Navas memutuskan pergi dan bergabung dengan PSG pada hari terakhir penutupan bursa transfer musim panas, September silam 2019 silam.
Pemain asal Costa Rica itu menandatangani kontrak berdurasi empat tahun hingga 30 Juni 2023 bersama PSG.
Ia menjadi bagian kesepakatan dari transfer yang melibatkan Alphonse Areola Real Madrid.
Dan kini keputusannya bergabung dengan PSG terasa tepat karena ia memiliki kesempatan membawa timnya mengukir sejarah baru dengan merebut gelar Liga Champions.
Tentu menarik untuk melihat bagaimana perjuangan Keylor Navas dalam usahanya mewujudkan mimpi klub berjuluk Les Parisiens tersebut.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)