Gempuran serangan cepat yang dilancarkan Arema FC memborbardir lini pertahanan Barito Putera.

Tendangan keras yang coba dilepaskan Dedik mampu ditepis dengan baik oleh Riyandi.

Barito Putera mencoba keluar dari tekanan, Bayu Pradana menjadi pusat sentral permainan dalam mengawali serangan ke lini belakang Arema FC.

Hanya saja memang kurangnya koordinasi lini depan membuat beberapa peluang yang diciptakan mentah begitu saja.

Riyandi kembali melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola melengkung hasil tembakan bebas dari Dendi.

Tekanan demi tekanan yang dilancarkan Arema FC seakan-akan menyiratkan nafsu tim Singo Edan untuk bisa membuka keunggulan pada awal laga.

Barito Putera yang mendapatkan satu peluang justru mampu langsung mengkonversikannya menjadi gol.

Berawal dari kecerobohan lini pertahanan Arema FC, Alif Jaelani mampu memanfaatkan kesalahan pemain lawan untuk membuka skor.

Barito Putera justru mampu unggul dengan satu gol tanpa balas melawan Arema FC pada menit 12.

Skenario permainan justru berbalik arah setelah Barito Putera mampu memecahkan kebuntuan lewat satu peluang emasnya.

Permainan kedua tim terlihat semakin menarik dan jalannya laga pun semakin sengit.

Jual beli serangan menjadi tak terelakkan dan Arema FC lebih gencar dalam melakukannya karena dalam keadaan tertinggal.

Memasuki menit 20, usaha yang dilakukan pemain Arema FC guna menyamakan skor belum tercapai.

Blok pertahanan Barito Putera yang disiplin membuat beberapa peluang Arema FC gagal berbuah gol.