Peringatan Keras Eric Cantona Kritisi Wacana Penyelenggaraan Liga Super Eropa
Gelombang kritikan datang dari berbagai pihak menyikapi polemik penyelenggaraan Liga Super Eropa, termasuk salah satunya dari Eric Cantona.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Gelombang kritikan datang dari berbagai pihak menyikapi polemik penyelenggaraan Liga Super Eropa.
Terbaru, Eric Cantona yang merupakan legenda Manchester United tak segan memberikan kritikan pedas terhadap kompetisi yang diketua oleh Florentino Perez tersebut.
Cantona menilai menentang penyelenggaraan Liga Super Eropa lantaran akan menghilangkan sisi penting sepak bola itu sendiri.
Salah satu sisi penting yang dimaksud eks pemain Timnas Prancis itu adalah kesetiaan penggemar.
Eks pemain yang akrab dengan nomor punggung tujuh tersebut merasa para penggemar sepak bola harus lebih dihormati keberadaannya daripada sekedar mengejar pundi-pundi uang saja.
Apalagi konsep yang diusung Liga Super Eropa dengan menggelar pertandingan tim-tim besar.
Cantona justru menilai hal itu akan terlihat membosankan bagi para pecinta sepak bola dunai.
"Dalam setahun, kami telah melihat pertandingan yang menampilkan pemain hebat dan klub besar," ujar Cantona dilansir Calciomercato.
"Kami sangat bosan dan akan terus bosan sekarang, hal terpenting dalam sepak bola, adalah penggemar, mereka harus dihormati," tukasnya menambahkan.
Perlu diketahui bahwa Liga Super Eropa merupakan kompetisi eksklusif di antara klub-klub besar Eropa.
Dilansir dari laman New York Times, European Super League akan melibatkan 20 tim dengan 15 tim peserta tetap dan 5 tim dikualifikasi setiap tahun.
Tiga klub dari Liga Italia yang bakal berkiprah di kompetisi tersebut ialah Juventus, Inter Milan dan AC Milan.
Seluruh tim peserta akan dibagi ke dalam 2 grup yang masing-masing berisi 10 tim.
Pertandingan kandang dan tandang akan dilakukan pada babak perempat final dan semifinal, sementara final akan dilangsungkan di tempat netral.