Runtuhnya Prediksi Florentino Perez soal European Super League setelah Klub Inggris Angkat Kaki
Presiden European Super League, Florentino Perez, pernah memprediksi liga besutannya bakal sukses menggebrak pakem sepak bola benua biru.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Mundurnya enam tim Liga Inggris dari European Super League (ESL) terasa bak petir di siang bolong bagi seorang Florentino Perez.
Bagaimana tidak, kesolidan yang terlihat di awal pembentukan European Super League nyatanya luluh lantak dengan sangat cepat.
Wacana European Super League pun terancam pupus untuk selamanya dalam kurun waktu kurang dari seminggu setelah resmi diluncurkan pada 19 April 2021 lalu.
Baca juga: Tim Big Six Liga Inggris Putuskan Mundur dari European Super League
Keputusan Manchester City untuk mengambil langkah nyata mundur dari ESL menjadi tamparan pertama bagi Florentino Perez.
The Citizens bahkan sudah mengeluarkan pernyataan resmi di situs mereka yang menyatakan tim asuhan Pep Guardiola itu akan menarik diri dari kompetisi tersebut.
"Manchester City Football Club dapat memastikan bahwa secara resmi kami akan mengundurkan diri dari rencana European Super League," bunyi pernyataan resmi Manchester City.
Pernyataan tertulis dari klub yang dimiliki juragan minyak Timur Tengah itu pun menjadi pemantik bagi tim-tim Liga Inggris lain untuk mengikuti jejaknya.
Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham ramai-ramai mundur dari ESL, mengacu pada pemberitaan Daily Mail.
Baca juga: Kontroversi European Super League, Presiden UEFA Sebut Bos Man United dan Juventus Bak Ular
Sekaligus meninggalkan Florentino Perez dalam kesendirian mengurusi serangan dari berbagai pihak.
Praktis, gerbong loyalis sang presiden hanya menyisakan enam klub.
Mundurnya para anggota big six Liga Inggris itu juga menandakan runtuhnya prediksi dari seorang Florentino Perez.
Orang penting di Real Madrid itu pernah berujar jika European Super League akan berkembang menjadi kompetisi yang tak kalah menarik dari Liga Champions.
Selain itu, ESL juga memiliki tujuan untuk menyelematkan dan membuat sepak bola menjadi olah raga yang lebih baik.
Bahkan ia berani berargumen sepak bola yang ada saat ini sudah tak lagi menarik minat para pemuda untuk menontonnya.
Baca juga: Blunder soal European Super League Bisa Jadi Hambatan Inter Milan Raih Scudetto Liga Italia