Gegara Ulah AC Milan, Juventus & Inter, FIGC Mencetuskan Aturan agar Liga Italia Tak Ada Pemberontak
FIGC selaku induk sepak bola di Italia mengeluarkan aturan anyar agar kasus seperti yang dilakukan AC Milan, Inter dan Juventus tak terulang.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Federasi sepak bola Italia (FIGC) mencetuskan aturan baru sehubungan ulah yang belum lama ini dibuat oleh AC Milan, Juventus dan Inter Milan.
Sebagaimana yang diketahui, AC Milan, Juventus, dan Inter Milan mengambil keputusan kontroversi dengan ikut ambil bagian di kompetis European Super League (ESL).
Apa yang dilakukan oleh ketiga klub elite Liga Italia tersebut membuat gaduh tim-tim Serie A.
Baca juga: Sekali Dayung 4 Pemain Bisa Bergabung, AC Milan Siap Ugal-ugalan Goda Amunisi Real Madrid
Baca juga: Juventus & AC Milan Wajib Siap Mental saat Lihat Inter Milan Pakai Mahkota Juara Liga Italia
Puncak kegaduhan dari tindakan yang dilakukan oleh Rossoneri, Nerazzurri, dan Bianconeri ialah tim-tim Liga Italia membulatkan tekad untuk mengeluarkan ketiga tim itu dari Serie A.
Polemik yang terus bergulir akhirnya membuat duo Milan memilih untuk undur diri dari ESL.
Namun keputusan tersebut tak diambil oleh Juventus. Di mana presiden Bianconeri, Andrea Agnelli termasuk satu di antara pencetus ESL itu sendiri.
Walhasil, FIGC pun mengeluarkan ultimatum kepada tim yang masih ambil bagian di ESL (Juventus) jika tak segera mengundurkan diri maka akan terdepak dari Liga Italia.
Hingga kini, Si Nyonya Tua tak menggubris warning yang dilontarkan oleh FIGC.
Federasi Sepak Bola Italia itu pun menggodok aturan baru agar peristiwa 'pemberontakan' tersebut tak terjadi lagi di Serie A.
Aturan yang tertuang dalam pasal 16, FIGC menuliskan bahwa tidak ada tim Liga Italia yang boleh berpartisipasi di kompetisi yang tak diakui oleh FIFA dan UEFA.
imbas jika ada tim Serie A yang ngotot untuk melanggar aturan tersebut, maka keputusan pemecatan dari Liga Italia tak bisa ditawar lagi.
"Untuk tujuan pendaftaran kejuaraan, klub berjanji untuk tidak berpartisipasi dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh asosiasi swasta yang tidak diakui oleh FIFA, UEFA dan FIGC."
"Partisipasi dalam kompetisi ini yang diselenggarakan oleh asosiasi swasta yang tidak dikenal menyebabkan hilangnya hak untuk berpartisipasi di liga (domestik)," tulis pernyataan FIGC dikutip dari laman MilanLive.
Ungkapan yang senada juga disampaikan oleh presiden FIGC, Gabriele Gravina.