LAC Milan benar-benar tak bisa mengembangkan permainan. Pressing ketat yang diperagakan lazio menyulitkan Rossoneri meneukan kreativitas permainannya.

\Sebaliknya, Biancocelesti secara leluasa bisa mengobrak-abrik lini pertahanan tim tamu lewat kecepatan Correa maupun Immobile.

AC Milan sebenarnya memiliki beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan.

Baik itu dari Hakan Calhanoglu maupun Ante Rebic. Namun permainan solid Biancocelesti memaksa penyerangan Rossoneri tumpul tak bertaji.

Sedangkan peran Mario Mandzukic yang diplot sebagai ujung tombak penyerangan tim belum lah optimal.

Hingga pertandingan babak pertama usai, skor 1-0 bertahan untuk keunggulan Lazio atas AC Milan.

Pada babak kedua, baik AC Milan dan Lazio memainkan permainan yang sama, yakni ofensif.

Rossoneri membutuhkan gol penyama kedudukan, sedangkan Biancocelesti memerlukan untuk menggandakan keunggulan.

Namun apes bagi AC Milan.

Fokus pada penyerangan tak dibarengi dengan pertahanan yang solid.

Imbasnya pada menit ke-51 gawang Donnarumma kembali kebobolan.

Lazio sukses menggandakan skor menjadi 2-0.

Lagi-lagi ialah Joaquin Correa yang mencatatkan namanya di papan skor sekaligus membawa lazio kian menjauh dari Rossoneri.

Lazio yang sudah unggul dua gol tak menghentikan arus serangan.