Panas Dingin Hubungan Fans Manchester United dan Keluarga Glazer di Balik Kisruh Old Trafford
Hubungan kurang baik antara fans Manchester United dan keluarga Glazer sudah terjadi sejak 16 tahun lalu.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Protes yang dilakukan pendukung Manchester United pada Minggu (2/5/2021) malam kembali memanaskan hubungan mereka dengan keluarga Glazer.
Diketahui keluarga Glazer adalah pemilik resmi dari klub Manchester United sejak 2005.
Sejak saat itu pun keluarga Glazer relatif tak punya citra bagus di mata sebagian pendukung Manchester United.
Dikutip dari BBC, keluarga terpandang asal Amerika Serikat itu dianggap menjadi biang keladi kemerosotan klub yang berbasis di Kota Manchester ini.
Baca juga: Aksi Protes Fans Manchester United di Old Trafford, Neville: Mereka Sudah Merasa Muak
Setan Merah, sebelumnya, merupakan klub yang tak memiliki utang sepeser pun.
Namun, status itu berubah setelah keluarga Glazer membeli The Red Devils pada 2005 silam.
Mereka menggunakan skema yang cukup rumit yang berdampak pada keuangan klub.
Keluarga Glazer juga pernah ditengarai mengambil keuntungan klub sebesar 790 juta Poundsterling untuk kepentingan di luar klub.
Baca juga: Respons Roy Keane atas Kejadian di Old Trafford, Ini Baru Permulaan dari Fans Manchester United
Hal itu dilakukan lantaran biaya yang digunakan Glazer untuk membeli United tidaklah sedikit.
Setidaknya mereka mengeluarkan 1 triliun Poundsterling untuk mengambil alih kendali di klub Setan Merah.
Sejak membeli MU, keluarga Glazer juga jarang terlihat hadir di Old Trafford.
Dalam 16 tahun kepemimpinan mereka, kehadiran perwakilan keluarga inti Glazer di Old Traffor dapat dihitung dengan jari.
Rentetan kejadian itu membuat beberapa fans Manchester United menyuarakan ketidakpuasan.
Terhitung sejak tahun 2010, gerakan resmi yang menuntut keluarga Glazer enyah dari Manchester United pun dimulai.
Baca juga: Man United vs Liverpool Batal, Premier League Sayangkan Tindakan Minoritas Fans di Old Trafford
Dalam gerakan ini, para pendukung acap kali menggunakan warna hijau dan kuning sebagai simbol.
Hal itu terinspirasi dari seragam pertama klub pada tahun 1878 silam.
Saat itu Manchester United masih bernama Newton Heath.
Hubungan panas dingin keluarga Glazer dan fans Man United semakin menjadi sejak Sir Alex Ferguson pensiun.
Baca juga: Suporter Manchester United Inginkan Keluarga Glazers Pergi, Bundesliga jadi Acuan
Penuruan prestasi Setan Merah kerap disangkut pautkan dengan komitmen Glazer untuk memberi dukungan pada klub.
Para pelatih Setan Merah pun kadang tak luput dari sasaran kemarahan fans.
Lantaran para pelatih selalu cenderung mendukung sang pemilik.
Ole Gunnar Solskjaer, pelatih MU saat ini, pun juga tak luput dari kecaman.
Legenda hidup klub itu diminta mengambil sikap untuk melawan rezim Glazer yang sudah 16 tahun berkuasa.
Namun, Solskjaer bergeming dengan permintaan itu dan tetap berada di tengah-tengah.
Gelombang protes dari pendukung Setan Merah di Old Trafford ini dianggap oleh Gary Neville sebagai puncak kemarahan.
Eks bek kanan The Red Devils ini menganggap protes yang dilakukan pendukung merupakan alarm bagi pemilik klub, yaitu keluarga Glazers.
"Saya pikir ini adalah peringatan bagi pemilik klub sepak bola bahwa penggemar tidak akan menerima apa yang telah mereka lakukan," ungkap Neville dikutip dari BBC.
"Hal kedua adalah kami tidak tahu sejauh mana apa yang terjadi di luar stadion. Jika ada gangguan maka saya rasa itu tidak dapat diterima.
"Tetapi kenyataannya adalah permainan telah dibatalkan dan para penggemar telah berbicara.
"Mereka melakukan beberapa minggu yang lalu tentang proposal tersebut," jelas Neville.
Apakah ada hubungannya dengan tindakan keikutsertaan Manchester United dalam Liga Super Eropa beberapa waktu lalu yang akhirnya menarik diri?
Menurut Neville, apa yang dilakukan suporter ini adalah hak bagi setiap orang di negara ini, yakni protes.
"Protes adalah hak setiap orang di negara ini untuk melakukan itu. Namun, setelah hari ini, ini adalah kasus untuk memastikan penggemar di seluruh negeri bersatu untuk memastikan ada reformasi dalam sepak bola Inggris.
"Itu hal yang paling penting," jelasnya.
Protes ini sebagai bentuk kemuakan penggemar Manchester United atas tim kesayangannya.
Bukan tidak mungkin dalam waktu ke depan akan terjadi upaya-upaya seperti ini atau mungkin lebih besar.
"Alasan mengapa ribuan penggemar datang hari ini adalah karena mereka sudah merasa muak," kata Neville kepada Sky Sports.
"Kita bisa membuat cerita hari ini tentang gangguan dan saya pikir itu perlu ditutup tetapi cerita harus tentang penggemar Manchester United.
"Mereka sudah cukup. Ini akan sangat sulit dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: HASIL KLASEMEN Liga Inggris - Pesta Juara Manchester City Tertunda, MU vs Liverpool Dibatalkan
"Mereka tidak menghentikan pertandingan melawan Roma pada Jumat (WIB) mendatang. Tapi, akankah mereka menghentikan pertandingan berikutnya?
"Saya tidak berpikir mereka akan menghentikannya.
"Pada akhirnya bola ada di pengadilan pemilik tentang apa yang mereka selanjutnya.
"Para pendukung telah berbicara hari ini dan telah kuat. Mereka membela apa yang benar," pungkas Neville.
Berita terkait Liga Inggris lainnya
(Tribunnews.com/Guruh, Sina)