Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Liga Champions: Man City & Chelsea Kembalikan Kejayaan Inggris, Wakil Italia Justru Menderita

Kompetisi elit Liga Champions musim ini akan segera memasuki babak akhir dimana ada banyak momen dan hasil mengejutkan yang mengiringinya.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Liga Champions: Man City & Chelsea Kembalikan Kejayaan Inggris, Wakil Italia Justru Menderita
BolaSport.com/AFP/Valery Hache
Trofi Liga Champions dipamerkan dalam acara undian fase grup di Monako, 24 Agustus 2017. 

TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi elit Liga Champions musim ini akan segera memasuki babak akhir dimana sudah ada banyak momen dan hasil mengejutkan yang mengiringinya.

Sebagaimana misal kembali terciptanya momen laga final sesama tim Inggris dalam pagelaran Liga Champions musim 2020/2021.

Jika dua tahun lalu, Liverpool dan Tottenham Hotspur berhasil menciptakan All England Final di laga puncak Liga Champions.

Pada musim ini, momen All England Final dipastikan kembali tercipta setelah Manchester City dan Chelsea sama-sama telah berhasil menyegel tiket laga pamungkas.

Baca juga: JADWAL FINAL Liga Champions Manchester City vs Chelsea, Azpilicueta: Kami Percaya Diri

Manchester City dan Chelsea akan saling sikut untuk memperebutkan trofi si kuping besar di final Liga Champions musim 2020/2021.

Pertempuran final Liga Champions yang mempertemukan Manchester City vs Chelsea akan digelar di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, Sabtu (29/5/2021) mendatang.

Manchester City dan Chelsea secara impresif mampu menunjukkan performa terbaik mereka dalam mengarungi kompetisi Liga Champions musim ini.

BERITA REKOMENDASI

Pertama, Manchester City mampu tampil menawan sepanjang musim dengan mencatatkan rekor belum terkalahkan sejauh ini di gelaran Liga Champions.

Pep Guardiola seakan-akan sudah memahami apa yang dibutuhkan Manchester City untuk bisa menorehkan prestasi terbaiknya pada musim ini.

Raihan 11 kemenangan dari 12 laga yang telah dimainkan Manchester City menjadi bukti kegemilangan performa tim asal Manchester tersebut.

Kedua, keberhasilan Chelsea melangkah sampai fase final menjadi kejutan tersendiri mengingat mereka sempat memiliki masalah inkonsistensi pada akhir tahun.

Pemecatan Frank Lampard sempat dianggap akan mengganggu kinerja Chelsea dalam mengarungi sisa kompetisi musim ini.


Hanya saja ternyata performa Chelsea terlihat sangat brilian sejak dibesut Thomas Tuchel.

Juru taktik asal Jerman itu seakan-akan mampu menjadikan Chelsea sebagai tim yang sulit dikalahkan dan dibobol gawangnya.

Keberhasilan Chelsea melaju ke final Liga Champions dan Piala FA menjadi bukti magis sentuhan Tuchel.

Kesuksesan Manchester City dan Chelsea melaju ke partai final Liga Champions seakan menjadi sinyal ketegasan telah kembalinya kekuatan tim asal Inggris di daratan Eropa.

Baca juga: Adegan Aneh Usai Real Madrid Kalah dari Chelsea, Zidane Ogah Jabat Tangan hingga Hazard yang Tertawa

Tim asal Inggris terkadang kerap kali diremehkan karena tidak bisa berbicara banyak ketika berkompetisi di kompetisi Eropa.

Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir, stigma itu bisa perlahan menghilang setelah tercipta All England Final sebanyak dua kali dalam tiga tahun terakhir, khususnya di Liga Champions.

Sementara itu, wakil asal Italia justru menjadi utusan yang paling merana jika dilihat dari prestasi mereka di ajang Liga Champions musim ini.

Wasit Belanda Bjorn Kuipers (tengah) memberikan kartu merah kepada pemain depan Iran FC Porto Mehdi Taremi selama pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Juventus Turin dan FC Porto pada 9 Maret 2021 di stadion Juventus di Turin.
Marco BERTORELLO / AFP
Wasit Belanda Bjorn Kuipers (tengah) memberikan kartu merah kepada pemain depan Iran FC Porto Mehdi Taremi selama pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Juventus Turin dan FC Porto pada 9 Maret 2021 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Sebagai buktinya bahwa tiga dari empat wakil Italia maksimal hanya mampu sampai bertahan pada babak 16 besar saja.

Juventus, Lazio, dan Atalanta menjadi tiga wakil terakhir Italia yang paling jauh langkahnya dalam ajang Liga Champions.

Juventus yang dibesut Andrea Pirlo sempat tampil impresif ketika menggungguli Barcelona dalam persaingan di babak penyisihan grup.

Baca juga: HASIL Liga Champions - Kata Mason Mount Usai Bawa Chelsea ke Final, Kalahkan Real Madrid 2-0

Tim berjuluk Bianconeri itu berhasil lolos ke fase gugur dengan status juara grup.

Hanya saja performa tak terduga justru diperlihatkan Juventus kala berlaga di babak 16 besar Liga Champions.

Mendapatkan lawan yang cukup ideal yakni Porto, ternyata Juventus justru secara tragis tersingkir lewat agregat gol tandang.

Penyerang Italia Ciro Immobile (tengah) dari Lazio dan penyerang Bayern Munich dari Polandia Robert Lewandowski bertepuk tangan di akhir pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA Lazio Roma vs Bayern Munich pada 23 Februari 2021 di stadion Olimpiade di Roma.
Alberto PIZZOLI / AFP
Penyerang Italia Ciro Immobile (tengah) dari Lazio dan penyerang Bayern Munich dari Polandia Robert Lewandowski bertepuk tangan di akhir pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA Lazio Roma vs Bayern Munich pada 23 Februari 2021 di stadion Olimpiade di Roma. Alberto PIZZOLI / AFP (Alberto PIZZOLI / AFP)

Meskipun diperkuat Cristiano Ronaldo yang merupakan raja Liga Champions, Juventus masih belum bisa keluar dari bayang-bayang kegagalan di kompetisi tersebut.

Nasib sama juga harus dialami Lazio yang harus babak belur di tangan sang juara bertahan, Bayern Munchen.

Lazio tak berdaya menghadapi kekuatan tangguh Bayern Munchen yang dikomandoi oleh Hansi Flick dan Robert Lewandowski.

Tim asal Ibukota itupun menyusul nasib Juventus yang sudah terlebih dahulu terhenti langkahnya di babak 16 besar.

Atalanta juga memiliki nasib yang sama dengan dua rekan senegaranya tersebut dimana langkahnya harus terhenti di babak 16 besar.

Tim berjuluk La Dea itu harus terkapar ketika disingkirkan raksasa Spanyol, Real Madrid.

Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte menghadiri pertandingan sepak bola Serie A Italia Sampdoria vs Inter Milan pada 6 Januari 2021 di Genoa.
Marco BERTORELLO / AFP
Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte menghadiri pertandingan sepak bola Serie A Italia Sampdoria vs Inter Milan pada 6 Januari 2021 di Genoa. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Nasib lebih tragis sebenarnya dialami Inter Milan yang tidak lolos babak penyisihan grup lantaran berada di juru kunci klasemen.

Inter Milan yang ditangani Antonio Conte kalah bersaing dengan tim semacam Real Madrid, Borussia Monchengladbach, dan Shakhtar Donetsk di grup yang mereka tempati.

Alhasil wakil Italia dalam gelaran Liga Champions kalah dengan tim-tim asal Inggris yang nasibnya lebih baik dengan menempatkan dua wakil di babak final.

Simak berita lainnya terkait Liga Champions

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas